Taufik Basari: Harusnya Rocky Gerung Tak Dilaporkan, Kita Harus Terbiasa Kritik

Ketua DPP NasDem, Taufik Basari, merespons pernyataan Rocky Gerung yang dianggap tak pantas dan telah menyerang martabat serta kehormatan Presiden Jokowi sebagai kepala negara.

Pria yang disapa Tobas itu mengatakan dalam lingkungan demokrasi yang sehat, sebenarnya setiap orang harus terbiasa dengan kritik.

“Kita harus membiasakan diri terhadap setiap kritikan dan bahkan kecaman terhadap pihak-pihak yang diberikan amanat untuk menyelenggarakan negara,” kata Tobas kepada wartawan, Selasa (1/8).

“Amanat yang diberikan kepada penyelenggara negara dalam konteks demokrasi akan selalu membuka ruang bagi kritikan, kecaman bahkan mungkin hinaan. Ini berlaku kepada seluruh pejabat, mulai dari pejabat daerah, pejabat negara, wakil rakyat, hingga Presiden,” lanjutnya.

Menurut Tobas, seharusnya Rocky Gerung tak perlu dilaporkan karena mengkritik Jokowi dengan diksi “bajingan tolol”. Menurutnya, jika selalu mengedepankan pidana setiap ada perbedaan pandangan, demokrasi kita tak akan sehat.

“Semestinya apa yang disampaikan Rocky Gerung tidak perlu sampai pada pelaporan pidana ke kepolisian. Demokrasi kita menjadi tidak sehat jika kita selalu mengedepankan pidana dalam perbedaan pandangan, termasuk dalam menyikapi kritikan dan kecaman atas suatu kebijakan pejabat negara,” tuturnya.

Anggota Komisi III DPR itu menyebut jika kritikan selalu dilaporkan ke kepolisian, maka negara bisa menjurus kepada otoritarianisme karena kritikan dan kecaman dihadapi dengan pendekatan kekuasaan bukan perdebatan pemikiran ataupun penjelasan berbasis data, bukti dan fakta.

“Saya berharap kita semua mendorong hidupnya demokrasi di negeri ini dan membiasakan diri dengan perdebatan pemikiran termasuk yang terdapat kritikan dan kecaman di dalamnya. Jangan gunakan hukum dan kekuasaan untuk menutup ruang demokrasi ini,” tutup dia.

Sebelumnya, Rocky Gerung buka suara usai dilaporkan relawan Jokowi ke polisi. Rocky menyebut kritik yang ia lontarkan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu harus dihormati.

“Pandangan politik saya harus dihormati. Seperti saya menghormati pandangan para pemuji Presiden Joko Widodo,” ujar Rocky saat dihubungi kumparan, Senin (31/7).

Dalam video yang beredar, Rocky Gerung mengkritik kebijakan Jokowi dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Rocky yang tak setuju dengan IKN lantas menyebut Jokowi ‘bajingan tolol’.

“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaan dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah pertahankan legacy. Dia masih ke China nawarin IKN. Masih mondar-mandir dari ke koalisi ke koalisi lain, cari kejelasan nasibnya,” ujar Rocky dalam video.

“Dia pikirin nasibnya sendiri, dia nggak pikirin kita. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol sekaligus pengecut. Bajingan tapi pengecut,” ucap Rocky dalam video tersebut.(Sumber)