News  

Turis Jepang Tewas Usai Terjatuh Dari Wahana Flying Fish di Benoa, Bali

Seorang turis asal Jepang inisial KS (60 tahun) tewas dan anaknya KH (15) terluka jatuh dari ketinggian tiga meter saat bermain flying fish di Water Sport Bali Coral Tanjung Benoa, Badung, Bali.

Polisi kini menutup sementara wahana flying fish tersebut untuk menyelidiki ada atau tidak unsur tindak pidana kelalaian Water Sport Bali Coral Tanjung Benoa atas kecelakaan yang menimpa KS.

“Saat ini (kapal flying fish) kami police line sehingga tidak beroperasi,” kata Kasubdit Gakkum Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali AKBP James I.S Rajagukguk saat dihubungi, Senin (21/8).

Dalam kasus ini, polisi sudah memeriksa delapan orang saksi. Para saksi terdiri dari pihak Water Sport Bali Coral, keluarga korban, dan saksi yang berada di lokasi kejadian.

Polisi juga sedang berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan keluarga untuk mengautopsi KS mengusut sebab kematiannya.
“Ini lagi ajukan untuk permintaan otopsi cuman ini kan dari keluarganya lagi dipertemukan dengan pihak dari rumah sakit sama dokter yang melaksanakan otopsi,” kata dia.

Saat ini, jenazah KS masih dititipkan di ruang jenazah RSUP Prof Ngoerah (Sanglah) Denpasar untuk ditindak lebih lanjut.
Peristiwa ini bermula pada saat keluarga KS yang terdiri dari KS, istri dan tiga anak mereka bermain flying fish di Water Sport Bali Coral Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (18/08) pukul 10.00 WITA.

Sesi pertama flying fish diikuti oleh dua anak KS yang didampingi oleh driver boat bernama Zaini dan instruktur bernama Wahyu. Mereka bermain flying fish selama lima menit dan berhasil mendarat dengan selamat.

Sesi kedua flying fish ikuti oleh KS dan KH. Pada ketinggian 40 meter dari pantai tiba-tiba flying fish oleng dan miring ke kanan. Instruktur terjatuh dan disusul kedua korban.

“WNA Jepang, kedua korban terlepas dari pegangan dan terjatuh sekitar 3 meter dari atas air,” kata kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangan rilisnya, Sabtu (19/8).

Kedua korban lalu ditarik oleh karyawan ke daratan. Korban KS ditemukan dalam keadaan pingsan, sedangkan KH ditemukan sadar dengan luka pada pelipis kiri.

Karyawan kemudian memberikan pertolongan pertama dengan memompa dada (CPR atau cardiopulmonary resuscitation—resusitasi jantung paru) korban KS. Namun, korban KS tetap tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia.(Sumber)