News  

Menjawab Keraguan Anies Baswedan Menang Pilpres Satu Putaran

Beragam reaksi pembaca atas tulisan, “Ayo! Kita Gelorakan Anies Baswedan Menang Satu Putaran”. Ada yang mengacungi jempol dan mengaminkan. Mungkin tulisan tersebut dianggap doa.

Ada pula relawan mewanti-wanti soal kecurangan. Pencegahan mulai dari cara konvensional hingga menggunakan teknologi informasi. Misalnya solusi melalui Relawan Penggerak, Rumah Anies dan Aplikasi Anies yang kabarnya akan launching dalam waktu dekat.

Tak sedikit yang bertanya. Bukankah menurut survei Anies Baswedan peringkat ketiga dibawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo? “Jangankan satu putaran, masuk ke putaran kedua juga nggak mungkin,” tulis seseorang bernada skeptis di group WhatsApp.

Ada yang berkesimpulan dari gonjang-ganjing Koalisi Perubahan untuk Persatuan soal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan. Kata mereka, “Jangankan satu putaran, masuk ke gelanggang Pilpres juga belum tentu,” sebutnya dengan nada sinis. Ia mendasarkan kesimpulan dari media. “Partai koalisi pendukung Anies Baswedan tidak akur,” katanya beropini.

Itulah dinamika hidup di negara demokrasi. Setuju dan tidak setuju. Sependapat dan tidak sependapat. Hal yang lumrah. Asal tidak menghujat dan menghakimi. Misalnya dengan menyebut Anies Baswedan bangsa lain. Bukan bangsa Indonesia. Padahal, menurut konstitusi, Anies Baswedan orang Indonesia Asli.

Soal mungkin dan tidak mungkin tergantung iman, ikhtiar dan doa. Bagi yang percaya takdir. Jodoh, rezeki dan ajal sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. Termasuk sosok Presiden Indonesia tahun 2024 yang akan datang.

_”Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.”_ [HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Dawud]

Kemampuan manusia terbatas. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Termasuk lembaga survei yang sarat dengan kepentingan. Masa depan itu ghaib.

“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” [QS. Hud: 123]

Contohnya adalah Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Semua lembaga survei selalu menempatkan Anies-Sandi di peringkat ketiga dibawah Ahok-Djarot dan AHY-Silvi.

Tidak ada satu lembaga survei pun yang merilis Anies-Sandi akan menang di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Hasilnya semua tahu. Anies-Sandi yang tak diunggulkan dan tak dianggap itu, akhirnya lolos ke putaran kedua dan menang.

Begitupun dengan Pilpres tahun 2024. Semua lembaga survei menempatkan Anies Baswedan diperingkat ketiga. Jauh dibawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Misalnya survei terbaru Litbang Kompas. Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat. Anies Baswedan jauh tertinggal dari dua calon presiden yang didukung Presiden Jokowi.

Dalam survei terbaru Litbang Kompas (21/8/23), elektabilitas Ganjar Pranowo 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan hanya, sekali lagi hanya 12,7 persen.

Akhirnya penulis ingin menyampaikan,

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [QS. al-Hadid: 22-23]

Ikhtiar dan tantangan bagi kita. Komunitas relawan dan Partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama gerakan rakyat solid. Menurunkan bendera komunitas dan ego sambil menaikkan bendera kebersamaan melalui gerakan bersama-sama rakyat untuk menang satu putaran.

Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 6 Shafar 1445/23 Agustus 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis