Kejuaraan Dunia Junior 2023, Semangat Indonesia Rebut Lagi Emas Yang Hilang

Tim bulu tangkis junior Indonesia memantapkan persiapan jelang bergulirnya Kejuaraan Dunia Junior 2023.

Merah-Putih muda telah menjalani latihan perdana jelang menghadapi Kejuaraan Dunia Junior 2023 yang mulai digelar pekan depan.

Event pertama yang harus dihadapi Alwi Farhan dkk. adalah nomor beregu campuran yang akan dimulai pada Senin (25/9/2023) besok.

Kompetisi beregu campuran sendiri menjadi kebanggan karena setiap Negara berlomba-lomba akan memperebutkan Piala Suhandinata.

Indonesia dalam sejarahnya baru pertama kali mampu membawa pulang Piala Suhandinata ke pangkuan ibu pertiwi sejak pertama kali digelar pada tahun 2000 silam.

Piala Suhandinata, yang dinamai dari pionir kompetisi bulu tangkis internasional junior asal Indonesia, Justian Suhandinata, kembali ke Tanah Air pada 2019.

Sayangnya, terlepasnya trofi karena tahun lalu harus puas dengan raihan perunggu membuat Indonesia mengejar lagi.

Tahun ini, Indonesia akan memulai perjuangan mereka dari grup E bersama negara-negara Eropa yaitu Armenia, Estonia, Portugal, dan Georgia.

Seluruh pemain antusias menjalani latihan perdana demi meraih hasil terbaik. Mereka melakoni latihan dengan penuh semangat yang luar biasa.

“Di latihan pertama ini, kami difokuskan untuk mencoba suasana lapangan,” kata Alwi yang akan menjadi tumpuan di tunggal putra dalam siaran pers dari Tim Humas dan Media PBSI.

“Melihat bagaimana kondisi angin dan syukur karena berangkat lebih awal membuat latihan perdana ini lebih terasa lebih bermanfaat, karena kami sudah mulai teradaptasi dengan kota ini.”

“Jadi ya latihannya tadi bisa lebih maksimal lagi,” imbuh kapten Indonesia di Kejuaraan Asia Junior 2023 tersebut.

Dua hari menjelang bergulirnya kejuaraan paling bergengsi di tingkat junior ini, para pelatih dan ofisial memfokuskan ke persiapan atlet.

Semuanya ini dilakukan untuk membangun kebersamaan dan kekompakan tim agar ambisi besar merebut kembali Piala Suhandinata bisa terwujud.

“Hari ini kita latihan perdana di lapangan utama. Latihan ini kita maksimalkan pola dan teknis anak-anak,” kata pelatih Nunung Subandoro.

“Kemudian kita bangun kebersamaan antar anak-anak, karena ini kejuaraan beregu, jadi tentu sangat penting menjaga kebersamaan dan kepercayaan dalam satu tim.”

“Kali ini kita harus sangat bersyukur karena diberikan kelonggaran PBSI dengan berangkat lebih awal dari Jakarta sehingga saat ini anak anak sudah beradaptasi dengan cuaca dan waktu di sini.”

Dengan segala persiapan maksimal, diharapkan Indonesia bisa berjaya di Negeri Paman Sam.

Pada Kejuaraan Dunia 2022 di Santander, Spanyol, Indonesia harus pulang tanpa mahkota baik dari nomor beregu dan perorangan.

Dalam upaya mempertahankan Piala Suhandinata, Indonesia harus takluk dengan skor tipis 2-3 dari Taiwan pada semifinal.

Adapun dari event-event perorangan, Indonesia membawa pulang 2 medali perak dan 1 medali perunggu.

Ganda putra Muh Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo dan ganda putri Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspita Sari harus puas menjadi runner-up.

Sedangkan Ester Nurumi Tri Wardoyo harus gigit jari karena terhenti di semifinal.

Sebelum itu, Indonesia sudah menjalani tradisi emas dari nomor perorangan pada Kejuaraan Dunia Junior tahun 2017-2018-2019.

Saat menjadi tuan rumah Pada 2017 dua medali emas diambil dari tunggal putri oleh Gregoria Mariska Tunjung dan ganda campuran oleh Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Adapun 2018 raihan emas bagi Indonesia datang dari ganda campuran, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil.

Kemudian pada 2019 Indonesia memenangi dua medali emas dari beregu campuran dan ganda putra melalui Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Kejuaraan Dunia Junior 2023 bergulir di The Podium Arena, Spokane, dengan turnamen beregu pada 25-30 September lalu event perorangan pada 2-8 Oktober.(Sumber)