Wisata  

Kisah Sukses Sate Maranggi Haji Yetty Purwakarta

Siapa yang tak kenal Sate Maranggi Haji Yetty yang berlokasi di Cibungur, tepatnya di ruas jalan utama Purwakarta-Cikampek, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.

Rumah makan Sate Maranggi ini sudah berdiri sejak tahun 1990-an. Dalam kesempatan Talk Show Kewirausahaan Halal yang diselenggarakan oleh Halal Science Center Universitas Djuanda Bogor (UNIDA) bertema “Mengembangkan usaha yang Aman, Menguntungkan, dan Halal”, Bu Haji Yetty menceritakan kiat sukses menjalankan usahanya yang sudah berjalan selama 30 tahun dengan jumlah outlet 7.

“Pada awal merintis waktu itu saya belum mempunyai pekerjaan, orang tua dulu berjualan es kelapa di tahun 1985. Kemudian saya mengawali bisnis ini di tahun 90-an dengan bermodalkan 2 kilogram daging sekitar Rp 200 ribu saja. Saya dibimbing terus oleh orang tua dengan perlahan dan Alhamdulillah usaha tersebut mulai naik, mungkin di sini Allah SWT kasih rezeki untuk saya,” ujarnya seperti dikutip dari siaran resmi yang kumparan terima, Selasa (3/10).

“Perlu diketahui, cara agar produk kita bisa dikenal oleh masyarakat luas salah satunya yaitu kita harus berani berinovasi, dengan memberikan warna kemudian mengeluarkan ide-ide kreatif yang sekiranya bisa dikembangkan. Ketika di awal tidak langsung menjadi sate maranggi seperti sekarang, tetapi masih berjualan seperti sate-sate biasanya. Kemudian seiring berjalannya waktu, di situ muncul ide-ide seperti mengubah sambel kacang menjadi sambel kecap memakai cabe dan kemudian menambahkan tomat, sampai pada akhirnya menjadi sate maranggi yang ada sekarang yang terkenal dengan sambal kecapnya,” tambahnya.

Sate Maranggi Hj Yetty Purwakarta. Foto: Dok. Istimewa
Sate Maranggi Hj Yetty Purwakarta. Foto: Dok. Istimewa

Hj. Yetty menambahkan kunci sukses usahanya adalah selalu melibatkan Allah SWT, restu orang tua, ikhlas, dan menebar manfaat untuk ummat. Walaupun Bu Haji Yetty sebagai owner memiliki banyak pekerja, namun dalam menjalankan usahanya dia tetap istiqomah selalu mengontrol segala sesuatunya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen.

Untuk memberikan kepastian halal pada produknya, Restoran Haji Yetty memiliki sertifikat halal dari BPJPH sejak 4 Mei 2023.

Pada kesempatan yang sama Ketua Halal Science Center UNIDA, Dr. Ir. Mardiah, M.Si. menjelaskan bahwa acara ini dilaksanakan untuk memberikan motivasi kepada lebih dari 250 mahasiswa UNIDA yang hadir guna mengambil contoh dan melihat kesuksesan Bu Hj Yetty dalam menjalankan usahanya yang aman, menguntungkan, dan halal.

Ilustrasi produk halal. Foto: Shutterstock
Ilustrasi produk halal. Foto: Shutterstock

Rektor UNIDA, Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D, dalam sambutannya mengharapkan dengan kegiatan ini mahasiswa yang hadir dapat memahami arti dari Entrepreneur dan berharap ke depannya para mahasiwa UNIDA bisa menjadi seorang entrepreneur yang jujur, ikhlas dan profesional.

Dr. Yudi Wahyudin, S.Pi., M.Si. Wakil Rektor 3 bidang Riset, PKM, Inovasi dan Hilirisasi yang juga hadir mengungkapkan bahwa pengembangan bisnis kuliner halal memerlukan kolaborasi dan partisipasi semua stakeholder agar dapat bertumbuh kembang menjadi kekuatan ekonomi umat serta mendorong perekonomian nasional

.(Sumber)