News  

JK Nilai Gibran Belum Layak Cawapres: Sulit Anak Tak Punya Pengalaman Pimpin RI

Semua pihak tengah menunggu putusan Mahkamah Konstitusi terkait sejumlah gugatan syarat capres-cawapres, mulai usia hingga syarat pernah jadi kepala daerah. Putusan ini dinilai sangat mempengaruhi peta politik ke depan khususnya soal konfigurasi capres-cawapres.
Tak hanya itu, putusan itu juga dinilai sebagai karpet merah untuk anak Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka untuk maju di Pilpres 2024.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla punya pandangan sendiri soal dinamika di MK saat ini. Dia menilai, anak tak punya pengalaman cukup sulit memimpin Indonesia yang begitu besar.
“Maka tidak mungkin, sulitlah rasanya dipimpin oleh anak yang tidak punya pengetahuan yang cukup, pengalaman yang cukup, dan juga sikap-sikap yang cukup, yang ada leadership yang kuat, ya kan?” kata JK dalam wawancara khusus di program infoA1 kumparan, Kamis (13/10).
Indonesia merupakan negara dengan penduduk 270 juta, dengan 18 ribu pulau dan berbagai suku. Masalah ekonomi, politik, sosial, juga sangat kompleks.
“Itu harapan kita semua, semoga dipahami itu, bahwa ini bukan negeri kayak katakanlah di Laos, atau penduduk yang hanya 5 juta, atau penduduk di tempat negara-negara kecil. Ini negara terlalu besar. Jangan jadikan percobaan,” ujar dia.
Pemimpin Redaksi kumparan, Arifin Asydhad (kanan) bersama Pakar komunikasi politik, Irfan Wahid atau Ipang Wahid (kiri) saat mewawancarai Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (tengah) di program Info A1 kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Redaksi kumparan, Arifin Asydhad (kanan) bersama Pakar komunikasi politik, Irfan Wahid atau Ipang Wahid (kiri) saat mewawancarai Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (tengah) di program Info A1 kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
JK lalu ditanya soal Gibran, apakah sudah cukup memenuhi syarat untuk memimpin negeri ini. Eks Ketum Golkar itu punya pandangan sendiri.
“Saya tidak terlalu mengenal secara pribadi ya, tapi dari sisi kalau saya lihat wawancara-wawancara tidak pernah membahas tentang suatu masalah, penyelesaian suatu masalah, tidak pernah saya dengan visi apa yang akan, dan juga tentu kita tidak punya pengalaman, pengalaman, sesuatu yang bisa dia selesaikan dengan baik,” tutur dia.
Di sejumlah negara memang banyak anak muda dengan pemikiran brilian. Misalnya Kennedy yang pernah jadi gubernur termuda di usia 42 tahun. Bila mau disamakan dengan aturan di Indonesia–yang mensyaratkan 40 tahun–pun masih lebih tua.
“Kalau kerajaan, enggak apa-apa. Ada Perdana Menteri. Walaupun kayak, Korea Utara, otoriter, muda dia, di bawah 30 dia. Tapi akibatnya apa? Negaranya maju enggak? Negara termasuk yang termiskin di dunia, penduduknya juga tidak sebanyak kita,” ucap dia.(Sumber)