News  

Meski Sesama Anak Soekarno, Rachmawati Sebut Megawati Biang Masalah: Dia Punya 12 Dosa

Sudah menjadi rahasia umum, meskipun sama-sama anak proklamator, namun dua anak perempuan Soekarno, yakni Rachmawati Soekarnoputri dan Megawati Soekarnoputri, memiliki perbedaan yang signifikan dalam pandangan politik mereka.

Meskipun keduanya adalah bagian dari keluarga besar Soekarno, perbedaan pendekatan Rachmawati Soekarnoputri dan Megawati Soekarnoputri terhadap politik dan arah perubahan di Indonesia telah menghasilkan perbedaan pandangan yang mencolok.

Perlu dicatat bahwa Rachmawati Soekarnoputri telah meninggal dunia pada tahun 2021 akibat terkena Covid-19.

Namun, sebelum kematiannya, ia tidak ragu untuk mengkritik kakaknya, Megawati Soekarnoputri, secara terbuka.

Dalam kritiknya terhadap Megawati, Rachmawati Soekarnoputri mengungkapkan beberapa ketidaksetujuan mendasar.

Salah satu kritiknya adalah terkait dengan tindakan Megawati dalam menandatangani amandemen konstitusi Indonesia dan penjualan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

“Dia (Megawati) punya 12 dosa yang saya rangkum. Salah satunya ketika dia menandatangani amandemen konstitusi kita, lalu penjualan BUMN,” ujar perempuan bernama lengkap Diah Permana Rachmawati Sukarno dikutip dari Youtube Suaradotcom, Rabu 18 Oktober 2023.

Salah satu poin yang paling kontroversial dalam pandangan Rachmawati adalah pandangannya bahwa Megawati telah membangkitkan kembali komunisme di Indonesia.

Menurutnya, Megawati menciptakan peluang bagi komunisme untuk tumbuh subur di Indonesia dengan mengangkat isu-isu seperti kemiskinan dan ketidakadilan.

“Mega itu memang sumber kekacauan. Dia buka peluang komunisme untuk tumbuh subur di negara ini,” terangnya.

Rachmawati juga mencatat bahwa Megawati tidak pernah mewarisi ideologi ayah mereka, Soekarno, proklamator Republik Indonesia.

Rachmawati membedakan antara anak biologis dan anak ideologis yang menjadi perbedaan mendasar.

“Mega memang anak biologis tapi bukan anak ideologis. (Jika Megawati) anak ideologis dia akan bawa pikiran-pikiran bapaknya. Tidak mungkin seperti sekarang ini,” pungkasnya.

Menurutnya, perempuan bernama lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri tidak mencerminkan ideologi mendiang Bapaknya.

Meskipun keduanya adalah bagian dari sejarah besar Indonesia, pandangan dan tindakan politik mereka yang berbeda telah membawa ke arah yang berlawanan dalam perjalanan politik mereka.

Kritik tajam Rachmawati pada Mega menjadi perbincangan hangat meski kini sosoknya telah tiada.**(Sumber)