4 Fakta Di Balik Keputusan Partai Golkar Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Partai Golkar melalui forum Rapimnas yang dihadiri oleh seluruh Ketua DPD I Partai Golkar se-Indonesia telah memutuskan mengusung putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Jalan Gibran Rakabuming Raka untuk mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar ini tampaknya tak terlalu mulus. Pasalnya Gibran merupakan kader PDIP, sedangkan di Pilpres 2024 PDIP sendiri mencalonkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai Capres dan Cawapres.

Intrik politik yang begitu kencang pun terjadi hingga hari ini. Kami redaksi Golkarpedia setidaknya menghimpun 4 fakta proses yang telah dilalui Gibran dalam pencalonannya sebagai pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024 nanti.

  1. Pemimpin Muda

Lahir pada 1 Oktober 1987, usia Gibran Rakabuming Raka per hari ini adalah 36 tahun. Usia ini terbilang muda untuk figur pemimpin daerah di level bupati atau walikota. Gibran Rakabuming Raka bahkan terpilih secara dominan saat ia menjalani Pilkada Kota Solo pada tahun 2020 lalu. Ia mendapatkan sebanyak 225.451 suara atau 86,5% pemilih.

Hegemoni soal pemimpin muda juga sempat disinggung Airlangga Hartarto pada forum Rapimnas Partai Golkar di Jakarta pada Sabtu (21/10). Ia menyebut bahwa sudah sepatutnya pemimpin muda diberi ruang dan tempat di republik ini. Hal itu yang sudah dijalankannya di Partai Golkar dengan menelurkan banyak kader muda sebagai pemimpin di tataran eksekutif maupun legislatif.

“Jumlah populasi generasi milenial dan gen z adalah 120 juta orang, 53% dari jumlah penduduk. Sehingga kami harap bahwa Mas Gibran bisa memanfaatkan bonus demografi. Partai Golkar juga melahirkan pemimpin-pemimpin muda Under 40. Jumlah bupati dan kepala daerah dari Golkar yang usianya di bawah 40 itu ada 20 orang, ini lebih banyak dari partai lain,” papar Airlangga Hartarto.

2. Diputuskan Secara Kolektif Dalam Rapimnas

Keputusan memajukan Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024 tak serta merta dihasilkan oleh keputusan individu per individu, tetapi sudah melalui mekanisme partai, yakni Rapimnas Partai Golkar. Proses demokrasi pun sudah berjalan sebagaimana mestinya di Partai Golkar.

Dalam Rapimnas yang digelar pada Sabtu 21 Oktober 2023, secara kolektif dengan dihadiri oleh seluruh Ketua DPD I Partai Golkar se-Indonesia keputusan ini dibuat. Masing-masing DPD I Partai Golkar pun diberikan hak menyampaikan pendapat pada malam sebelumnya. Hingga Rapimnas ini hanya membacakan hasil keputusan.

Seluruh Ketua DPD I Partai Golkar se-Indonesia pun menyatakan dengan bulat pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden pendamping Prabowo Subianto.

3. Tegak Lurus Dengan Keputusan Rapimnas

Banyak kabar yang mengatakan bahwa internal Partai Golkar bergejolak dalam memahami keputusan ini sebagai sebuah hasil musyawarah di tingkatan institusi partai. Pro kontra dan perbedaan pendapat adalah sebuah kewajaran dalam mengambil keputusan.

Apalagi di lingkup ruang politik, jelas intrik selalu saja ada. Tetapi jika keputusan sudah diambil, maka tak ada pilihan lain selain menjaga soliditas dan tegak lurus terhadap instruksi partai. Keputusan mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Prabowo Subianto pastilah sudah melalui proses pertimbangan yang terbaik untuk semua.

Hari ini dan seterusnya, Partai Golkar memastikan diri dalam kondisi solid. Tak ada riak-riak yang membuat tubuh tegap beringin goyah. Semuanya gegap gempita, kader di daerah pun dalam kondisi siap tempur memenangkan Partai Golkar di Pemilu dan Pilpres 2024.

4. Kado HUT Ke-59 Partai Golkar

Kehadiran Gibran di forum Rapimnas seolah menjadi afirmasi dari kesetujuannya dicalonkan oleh Partai Golkar sebagai Cawapres pendamping Prabowo Subianto. Hal ini menjadi kado bagi Partai Golkar sehari selang HUT Ke-59 pada tanggal 20 Oktober 2023.

Meskipun Gibran hanya sebentar menyambangi kantor DPP Partai Golkar untuk menerima hasil Rapimnas tersebut, wajahnya tampak sumringah, nyaman dan senang. Gibran seperti kesehariannya bahkan sempat bercanda kepada awak media. “Lama ya nunggu saya?” tanyanya kepada wartawan saat melakukan jumpa pers.

Gibran memang mencuri perhatian para pewarta dan seluruh pelaku politik tanah air. Pasalnya, ia masih merupakan kader PDIP. Sementara PDIP sendiri mengusung Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD. Manuver Gibran ini merupakan hal yang menarik untuk terus disimak. {golkarpedia}