Tekno  

Akses Internet dan Komunikasi di Jalur Gaza Mulai Dipulihkan

Layanan internet dan komunikasi di Jalur Gaza yang telah terputus sejak Jumat (27/10) akibat serangan Israel, kini berhasil dipulihkan secara bertahap.

Pemutusan akses ke internet dan komunikasi itu terjadi, setelah Israel juga memutus pasokan ke bantuan kemanusiaan termasuk air, listrik, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, di wilayah kantong tersebut.

Dikutip dari Al Jazeera, salah satu penyedia layanan komunikasi di Gaza, Paltel Group, pada Minggu (29/10) mengumumkan jaringan telepon rumah, seluler, dan internet, secara bertahap dipulihkan usai terhambat akibat agresi yang sedang berlangsung saat ini.

“Dengan senang hati kami umumkan bahwa layanan telekomunikasi (telepon rumah, seluler, dan internet) di Jalur Gaza, yang terganggu pada hari Jumat, 27 Oktober 2023, karena agresi yang sedang berlangsung, secara bertahap dipulihkan,” tulis Paltel Group melalui postingannya di platform X.

“Tim teknis kami dengan gigih mengatasi kerusakan infrastruktur jaringan internal dalam kondisi yang menantang. Semoga Tuhan melindungi Anda semua dan Negara kita,” tambahnya.

Selama hampir 36 jam, Jalur Gaza — yang telah menjadi sasaran bombardir darat dan laut Israel, terisolir dari dunia luar akibat serangan Israel yang melumpuhkan jalur dan menara komunikasi.

Relawan MER-C Indonesia di Gaza Sempat Hilang Kontak
Situasi tersebut juga mengakibatkan tiga relawan dari lembaga medis & kemanusiaan MER-C Indonesia sempat hilang kontak selama lebih dari 40 jam.

Ketiga relawan MER-C yang bertugas di Gaza — Farid Zanzabil, Reza Aldila, dan Fikri, hilang kontak sejak pukul 14.00 WIB pada Jumat (27/10).

Namun, pada Minggu (29/10) dalam keterangannya MER-C — yang juga mengelola Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, mengatakan ketiga relawan tersebut akhirnya bisa mengirim pesan SMS untuk memberikan kondisi terkini mereka.

“Selama hilang kontak lebih dari 40 jam sejak Jumat 27 Oktober 2023 pukul 14.00 WIB, pada hari ini Minggu 29 Oktober 2023, sekitar pukul 10.00 WIB, staf lokal MER-C di Gaza mengabarkan melalui pesan singkat bahwa mereka termasuk 3 relawan Indonesia dalam keadaan baik,” bunyi pernyataan MER-C.

Pihaknya mengatakan, saat ini komunikasi dengan ketiga relawannya hanya bisa dilakukan via pesan SMS saja — tidak disebutkan pula di mana lokasi mereka saat ini.

“Kami belum dapat berbicara melalui telepon sehingga informasi yang didapat masih sangat terbatas,” tambahnya.

Adapun kondisi ini terjadi, di saat pasukan penjajah mengerahkan ribuan tentaranya ke Jalur Gaza dan meluncurkan serangan paling masif sejak perang dengan Hamas dideklarasikan awal Oktober lalu.

Jika selama ini pasukan zionis Israel hanya mengerahkan serangan melalui udara, maka sekarang mereka juga menyasar ke darat dan bawah tanah. Sebab, militan Hamas beserta petingginya diketahui bersembunyi di terowongan-terowongan bawah tanah di Gaza.

Per Minggu (29/10) pagi, Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza melaporkan korban tewas akibat agresi Israel sejak perang pecah telah melampaui 8.000 jiwa dan belasan ribu lainnya luka-luka.(Sumber)