Airlangga: Idul Fitri Berhasil Bila Jadi Politisi dan Masyarakat Bersih

Airlangga: Idul Fitri Berhasil Bila Jadi Politisi dan Masyarakat Bersih Radar Aktual

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengemukakan hari raya Idul Fitri harus menjadi refleksi bagi tindakan, aktivitas politik, dan tutur kata kepada masyarakat. Jika semua berhasil menjadi politisi yang bersih, berhasil menjadi masyarakat yang bersih, berhasil menjadi siapapun dalam profesi dengan bersih, maka saat itulah semuanya telah menang.

“Keberhasilan Idul Fitri adalah saat kita telah melaluinya, kita akan bertransformasi menjadi insan yang jauh lebih baik dan insan pengabdi. Kita menjadi kader partai yang amanah dan konsisten dalam garis perjuangan partai,” kata Airlangga dalam sambutan Salat Idulfitri 1440 Hijriah di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (5/6/2019).

Hadir pada acara tersebut Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie (ARB), Ketua Dewan Pakar Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung, Sekjen Partai Golkar Lodwijk F Paulus, dan Ketua DPP bidang Media dan Penggalangan Opini yang juga sebagai khotib Salat Idul Fitri Ace Hasan Sadzily.

‎Airlangga menjelaskan pagi ini, bahkan sejak semalam sama-sama mengumandangkan takbir, sahut-menyahut terdengar di seluruh penjuru dunia nama Allah diagungkan. Betapa besar sebenarnya jumlah umat Islam, andai semua menyadari itu.

“Andai seluruh umat persatuannya sama dengan semalam, tentulah kita benar-benar menjadi umat pemenang. Menang dalam artian yang maslahat, kemenangan dalam kebaikan, kemenangan dalam persaudaraan. Setidaknya itulah cita-cita Partai Golkar,” ujar Airlangga yang juga Menteri Perindustrian Republik Indonesia.

Menurutnya, kemenangan Golkar pada Pemilu 2019 lalu adalah hasil konsolidasi seluruh kader. Dengan hasil itu, Golkar semakin disegani karena soliditasnya terjaga dan mampu memperoleh kursi di DPR urutan kedua.

“Ini adalah posisi strategis Golkar untuk mewarnai politik nasional di lima tahun ke depan. Golkar tidak saja menaungi umat Islam, tetapi mengakomodasi kepentingan-kepentingan umat Islam,” tutup Airlangga.