News  

Senator Arya Wedakarna Dilaporkan ke Polda Bali Terkait Ucapan Rasis Soal Jilbab

Anggota DPD RI atau senator asal Bali Arya Wedakarna (AWK) dilaporkan ke Polda Bali menyusul pernyataannya mengenai jilbab viral di media sosial atau medsos.

AWK dilaporkan seorang pengacara bernama Zulfikar Ramly. Diketahui Zulfikar Ramly merupakan pengacara Abdul Somad.

“Pelapor atas nama Zulfikar Ramly,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Aviatus saat dikonfirmasi, Rabu (3/12).

Jansen mengatakan, dasar pelaporan Zulfikar adalah merasa dirugikan atas pernyataan AWK. Polisi masih menyelidiki kasus ini.

“Dasar pelaporannya karena merasa dirugikan sekarang laporannya kami telisik dulu,” katanya
AWK dilaporkan perihal menyebarkan informasi yang diduga menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) atau penodaan terhadap suatu agama.

Hal ini sesuai Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 156a KUHP.

Dikonfirmasi terpisah, Zulfikar membenarkan laporan tersebut. Zulfikar menyatakan akan buka suara atas laporan tersebut pada Kamis (4/12).

“Besok saya akan jumpa pers terkait laporan AWK. Saat ini saya sedang menyiapkan materi padat,” katanya.
Dalam video yang beredar AWK menyatakan, tak ingin staf di bagian terdepan atau frontline bea cukai menggunakan penutup kepala.

“Saya enggak mau frontline-frontline itu, saya mau gadis Bali yang kayak kamu rambutnya keliatan terbuka. Jangan kasih penutup enggak jelas,” katanya seperti dilihat kumparan di video yang beredar.

Dalam kasus ini, AWK sudah mengklarifikasi pernyataannya tentang jilbab ini melalui akun TikTok-nya. Dia mengatakan, video itu direkam saat pertemuan rapat pendapat bersama dengan jajaran Bandara Ngurah Rai, Bea Cukai di kantor airport Ngurah Rai pada tanggal 29 Desember 2023 lalu.

Salah satu poin yang dibahas adalah mengenai pemberitaan Bandara Ngurah Rai di Bali masuk dalam peringkat bandara terburuk di dunia bersama dengan bandara lainnya di Indonesia.

Menanggapi pemberitaan itu, dia memberikan arahan kepada petugas Bea Cukai untuk memprioritaskan putra-putri terbaik dari Bali menjadi staf di bagian terdepan atau frontliner yang menyambut para tamu setelah mendarat di Ngurah Rai.

AWK meminta Bea Cukai mengedepankan ciri-ciri kebudayaan Bali. Misalnya menggunakan bije atau beras suci yang biasanya didapat setelah bersembahyang.

“Maka dari itu, saya ingin menyampaikan bahwa terkait dengan video viral yang beredar di masyarakat, bahwa video yang beredar adalah video yang telah dipotong oleh sejumlah media, maupun oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” katanya melalui akun TikTok-nya.(Sumber)