News  

Prabowo: Sejak Zaman Bung Karno Bebaskan Irian Barat, Alutsista Kita Banyak Yang Bekas

Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, mempertanyakan soal anggaran dan capaian yang turun di Kementerian Pertahanan, pada debat Capres, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).

Menanggapi itu, Prabowo menuturkan, sebagai Menteri Pertahanan, dia sudah merencanakan anggaran untuk pertahanan negara, namun terhambat, lantaran Covid-19.

“Jadi Pak Ganjar, saya sudah buat rencana, tetapi yang menentukan Menteri Keuangan. Tolong, memang saya sudah 4 tahun jabat Menhan, tetapi kita diganggu Covid. Banyak yang kita ajukan, tapi tidak disetujui Menkeu,” katanya.

Dia tidak bisa mengurai secara gamblang apa saja yang terjadi dalam anggaran Kemenhan.

“Sebagai menteri, sebagai team player, saya harus loyal, jadi saya tidak banyak bicara di depan umum,” imbuhnya.

Prabowo juga mengatakan, data yang disampaikan Ganjar Pranowo soal pesawat bekas tidak dapat diterima, karena sejak zaman Bung Karno pengadaan Alutsista banyak yang bekas.

“Soal pesawat bekas, saya ingatkan, Bung Karno waktu menghadapi Irian Barat, seluruh alatnya bekas, seluruh pesawat terbang, kapal selam, cruiser, destroyer, semuanya bekas,” urainya.

Menurutnya, Ganjar keliru menyampaikan data soal pesawat bekas yang dibeli Kemhan.

“Data Pak Ganjar mungkin dilihat baik, tapi mungkin tim bapak, staf bapak, keliru memberi masukan,” katanya lagi.

Prabowo juga mengatakan, seluruh pengadaan Alutsista memang bekas, namun tetap dilihat dari usia operasionalnya.

Permasalahannya, kata dia, untuk membeli alat baru sangat sulit, terlebih ekonomi Indonesia dihantam Covid-19 dua tahun.

“Tentunya kita mau yang terbaik untuk prajurit kita, tetapi kita harus loyal kepada yang lebih besar, ada Covid, ada krisis, Ukraina, pangan naik, BBM naik,” tutupnya.(Sumber)