News  

Belum Seminggu Diresmikan, Jembatan Tawang-Ngalang DIY Sudah Retak

Jembatan Tawang-Ngalang, di Patuk, Kabupaten Gunungkidul, alami retak, bahkan ada yang amblas. Padahal jembatan itu baru diresmikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Kamis (18/1).

Video kerusakan jembatan ini ramai di media sosial. Kerusakan berada di bahu jalan sebelum jembatan.
Kasie Pembangunan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY, Andi Kurniawan Dharma, mengatakan pihaknya telah mengecek langsung kondisi jembatan itu.

“Dari pengamatan Dinas PUP-ESDM DIY selaku pemilik proyek menyatakan bahwa amblasnya bahu jalan (sebelum jembatan) tersebut dikarenakan tanah yang labil. Dan di titik yang amblas adalah muara air hujan karena jalan menanjak ditambah beberapa hari ini curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan bahu jalan retak dan amblas,” kata Andi melalui pesan singkat, Selasa (23/1).

Pihak kontraktor, lanjut dia, telah melakukan perbaikan karena masih dalam masa pemeliharaan.
“Untuk masa pemeliharaan sendiri sesuai dengan kontrak pekerjaan berlaku selama 1 tahun dari serah terima pekerjaan pertama (PHO)” katanya.

Andi mengatakan amblas terjadi di bahu jalan yang merupakan daerah timbunan. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi sudah dilakukan sesuai kaidah teknis baik pada pekerjaan beton maupun timbunan.

“Kondisi tanah labil membutuhkan waktu untuk settlement dan itu dibantu dengan curah hujan, perbaikan yang sekarang dilakukan adalah mengganti timbunan yang hilang terbawa air hujan dan menutup kembali dengan beton serta mengaspal kembali yang rusak,” katanya.

“Potensi-potensi kerusakan tetap ada mengingat cuaca ekstrem belakangan ini, namun itu bisa langsung ditangani dan diantisipasi oleh dinas dan kontraktor karena masih masuk dalam masa pemeliharaan,” jelasnya.

Dia memastikan jembatan sampai saat ini masih bisa berfungsi normal dan aman apabila dilalui kendaraan.
Ruas jalan ini merupakan alternatif menuju Gunungkidul melewati Sleman, yaitu jalan Tawang-Ngalang dan menjadi pendukung strategis pengembangan wilayah selatan serta mengurangi beban kepadatan jalan di Piyungan.

“Selatan menjadi kawasan baru yang bisa ditumbuhkan melalui produk-produk pantai, khususnya di perikanan. Sektor pertanian sudah terbatas sehingga produk laut menjadi kekuatan baru,” ujar Sri Sultan saat peresmian, dalam rilis Humas Pemda DIY.(Sumber)