News  

Ridwan Kamil: Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jabar Tembus Angka 54 Persen

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jabar Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Ridwan Kamil, menyebut elektabilitas Prabowo dan Gibran di Jabar terus meningkat.

Ridwan mengatakan, berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas Prabowo dan Gibran meningkat dari yang semula sekitar 51 persen jadi 54 persen. Dia pun optimistis elektabilitas Prabowo dan Gibran di Jabar dapat menyentuh angka 60 persen. Dia meyakini penduduk Jabar masih mendukung Prabowo sebagaimana Pilpres 2019 lalu.

“Optimis. Pokoknya optimis saja. Hastag masih #JabarTetapPrabowo karena hasil survei internal dari 51 koma, jadi 54 perhari ini. Target ke 60 persen mudah-mudahan tercapai,” kata dia kepada wartawan di Sport Jabar, Arcamanik, Kota Bandung, pada Minggu (28/1).

“Maju ke depan, bukan balik kanan. Makanya, semangat 02 melanjutkan Pak Jokowi dan memperbaiki kalau ada yang kurang. Program baik Pak Jokowi harus diapresiasi, bukan dihentikan,” lanjut dia.

Baru-baru ini, pasangan Prabowo dan Gibran pun mendapat dukungan dari para penyandang disabilitas. Emil meyakini dukungan yang diberikan dapat menjadi semacam booster untuk kemenangan Prabowo dan Gibran. Jika terpilih, Prabowo dan Gibran akan memenuhi harapan para penyandang disabilitas.

“Mereka berharap kesejahteraan disabilitas meningkat. Apa yang pernah mereka rasakan di Jawa Barat, bisa dinasionalkan. Kita membuka jalan dan ini yang dititipkan ke pasangan Prabowo dan Gibran yang melanjutkan program Pak Jokowi,” tutur dia.

Emil mengatakan Prabowo dan Gibran mempunyai Asta Cita yang berisi visi dan misi. Dalam Asta Cita, menurut dia, terdapat program yang bertujuan menyejahterakan para penyandang disabilitas.
“Sudah ada di program Asta Cita. Mengurangi potensi, mulai dari ibu hamil,” ucap dia.

Di lokasi yang sama, Ketua DPW PAN Jabar, Desy Ratnasari, mengatakan bahwa tiap insan manusia diciptakan berbeda dan mempunyai kelebihan serta kekurangannya masing-masing.

“Berbahagialah dengan ukuran sepatu masing-masing. Dalam Pancasila, keadilan bukan sama rata. Menempatkan segala sesuatu sesuai takaran. Gajah besar piringnya besar, gajah kecil piringnya kecil. Jadi jangan dibolak-balik,” katanya.(Sumber)