News  

Ribuan Guru Ngaji di Kota Surakarta Berijtihad Dukung Prabowo-Gibran

Deklarasi dukungan ke pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (capres-cawapres) Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disampaikan ribuan guru ngaji di Surakarta, Jawa Tengah (Jateng) jelang pencoblosan yang tinggal 16 hari lagi.

Relawan Pandawa Lima yang menggelar acara khusus saat menerima dukungan dan deklarasi ribuan guru ngaji se-Surakarta kepada Prabowo-Gibran, di kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/1).

Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh nasional dari Jakarta antara lain Ketua Umum Pandawa Lima Letnan Jenderal TNI (Purn) Eko Wiratmoko, Sekretaris Jenderal Pandawa Lima M. Ryano Panjaitan, dewan pembina Pandawa lima Giring Ganesha, Ketua Umum FORKI (Forum Komunikasi Santri Indonesia ) M. Natsir Sahib, dll.

“Ijtihad ribuan guru ngaji se-Surakarta bersama Pandawa Lima mendukung Prabowo-Gibran ini sejalan dengan Presiden Jokowi yang ingin masyarakat Indonesia lebih sejahtera dan disegani di dunia internasional dengan kepemimpinan yang kuat”, ujar Ketua Umum Pandawa Lima, Letnan Jenderal TNI (Purn) Eko Wiratmoko dalam keterangannya, Senin (29/1).

Eko mengatakan, seperti yang disampaikan oleh almarhum Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), bahwa pemimpin yang paling ikhlas kepada rakyat adalah Prabowo yang di masa tuanya akan jadi Presiden RI.

“Jadi sudah tepat Pak Jokowi memilih Prabowo sebagai penerusnya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mewariskan kepemimpinannya pada yang lebih baik,” jelasnya.

Menurutnya, rekam jejak Prabowo yang juga menjabat Ketua Umum Partai Gerindra merupakan pemimpin militer yang kini berkontribusi positif untuk bangsa, yakni menjadi Menteri Pertahanan.

“Jadi ketua umum partai politik itu juga menjadi pengusaha yang sukses. Rekam jejak yang sudah khatam ini insya Allah akan disempurnakan dengan memimpin Indonesia jadi Presiden RI”, tuturnya.

Lebih lanjut, Eko menyimpulkan kepemimpinan Prabowo punya kemiripan dengan Presiden Jokowi yang tegas dan kuat untuk memimpin Indonesia yang berani melawan tekanan dunia internasional sampai ke WTO.

“Dan saat Anies Baswedan menghina Prabowo saat debat yang memberi nilai 11 dari 100 saat jadi Menhan, Prabowo tetap sabar, tidak membalas meski Anies dulu pernah dibantu saat maju jadi Gubernur DKI. Jadi pemimpin seperti Prabowo inilah yang dibutuhkan saat ini,” demikian Eko menutup.(Sumber)