Usai Tinggalkan Bayern Muenchen, Thomas Tuchel Bakal Berlabuh di Manchester United?

Manchester United menjadi klub yang pertama terseret begitu pelatih Bayern Muenchen, Thomas Tuchel, mencari pelabuhan baru.

Masa depan Thomas Tuchel menjadi hal paling disorot setelah pengumuman terbaru.

Bayern Muenchen dan Thomas Tuchel sepakat mengakhiri kerja sama selepas musim 2023-2024.

Hasil yang diraih oleh FC Hollywood sejauh ini dianggap sebagai alasan perpisahan kedua belah pihak.

Tuchel gagal mempersembahkan dominasi Bayern Muenchen pada musim ini.

Akibatnya, Bayer Leverkusen tampil lebih perkasa dan memimpin delapan poin di puncak klasemen Bundesliga.

Setelah pengumuman, Tuchel tidak mengungkapkan rencana selanjutnya.

Namun, sejumlah rumor menyebut sang pelatih tidak akan beristirahat dan bisa langsung mengambil tawaran pekerjaan.

 

Dilansir BolaSport.com dari Bild, pria asal Jerman tersebut dikabarkan berniat kembali ke Liga Inggris.

Tuchel sudah berpengalaman di liga tersebut dengan menjadi pelatih Chelsea.

Ia bahkan mampu mengantar Chelsea menjuarai Liga Champions pada 2020-2021.

Akan tetapi, Tuchel gagal mempertahankan performa fantastis pada musim selanjutnya.

Chelsea pun memilih memutus kerja sama dengan Tuchel pada September 2022.

Meski sukses bersama The Blues, pelatih berusia 50 tahun tersebut justru tidak ingin kembali ke klub lama.

Tuchel ingin mencoba pengalaman baru dengan menangani Manchester United.

Pekerjaan di Man United dianggap sebagai salah satu impian karier Tuchel.

Skenario tersebut bisa terjadi jika The Red Devils berpisah dengan pelatih saat ini, Erik ten Hag.

Musim kedua Erik ten Hag di Man United memang gagal berjalan mulus.

Untuk itu, pelatih asal Belanda tersebut bisa kehilangan pekerjaan begitu musim ini berakhir.

Saat skenario ini terjadi, Tuchel bisa masuk sebagai kandidat kuat pengganti Ten Hag.

Semuanya kini tergantung kepada penampilan Man United hingga akhir musim ini.

Andai terus tanpa perkembangan, Man United bisa melepas Ten Hag dengan mudah.

Jika yang terjadi justru sebaliknya, Tuchel harus bersabar menunggu pekerjaan impiannya.

(Sumber)