Tekno  

Rakit Tol Langit Indonesia, Pemerintah Tunjuk Thales Alenia Space

Thales Alenia Space ditunjuk untuk merancang dan memproduksi satelit pemerintah, yakni Satelit Republik Indonesia (Satria).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) telah menunjuk Konsorsium PSN setelah melalui proses lelang untuk mengoperasikan satelit senilai Rp 21,4 triliun tersebut.

Konsorsium PSN pun telah membentuk PT Satelit Nusantara Tiga sebagai perusahaan yang mengoperasikan satelit pemerintah tersebut. Adapun Satelit Nusantara Tiga ini dimiliki PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera yang semuanya tergabung dalam konsorsium PSN.

“Kami merasa terhormat menyediakan kepada PSN untuk Kominfo untuk satelit telekomunikasi VHTS pertamanya yang akan menjadi yang paling kuat di kawasan Asia,” kata CEO Thales Alenia Space Jean Loic Galle dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/7/2019).

Bertindak sebagai kontraktor utama, Thales Alenia Space akan menyediakan satelit Very High Throughput Satellite (VHTS) berdasarkan platform Spacebus NEO yang sepenuhnya memakai tenaga listrik dan disokong digital processor (5G).

Thales Alenia Space yang merupakan perusahaan patungan antara Thales (67%) dan Leonardo (33%) ini akan bertanggungjawab untuk menyediakan dua pusat kendali satelit (utama dan cadangan), satelit telekomunikasi dan telemetri, dan segmen misi darat yang terhubung dengan muatan fully processed payload.

Selain itu, Thales Alenia Space juga akan menyediakan pelatihan kepada engineering PSN, di mana sebagian dari mereka akan tergabung dengan tim proyek sebagai residents di Cannes dan Toulouse, Prancis, selama durasi program.

“Satria akan memanfaatkan semua keahlian yang dikembangkan oleh Thales Alenia Space pada platform Spacebus NEO serta muatan VHTS-nya. Setelah satelit Palapa-D dan Telkom 3S, kami senang dapat memperkuat kolaborasi kami dengan operator Indonesia,” tutur Jean Loic Galle.

Satelit satria yang berjenis full Ka-Band yang mengusung lebih dari 150 Gbps ini akan dimanfaatkan pemerintah untuk menyebarkan akses internet ke berbagai wilayah Indonesia, khusus daerah pelosok.

Satria yang direncanakan meluncur pada 2022 nanti punya peran menghubungkan lebih dari 150 ribu titik di Tanah Air untuk memberikan layanan internet yang dipakai kebutuhan pendidikan, kesehatan, administrasi, pemerintah daerah, pertahanan dan keamanan. [detik]