News  

PDIP Mainkan Politik Dua Kaki: Hasto Menyalak, Puan Mesra Dengan Gerindra

Pengamat Politik Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro menilai saat ini PDI Perjuangan sedang memainkan strategi politik dua kaki.

Hal ini bisa dilihat dari perbedaan sikap antara Ketua DPP Puan Maharani dengan Sekjen Hasto Kristiyanto. Jika Puan terlihat ‘mesra’ dengan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, sedangkan Hasto bagian menyalak.

“Jadi PDIP tetap tidak diam, tidak menyerah. Tapi juga tetap menuntut. Hasto mewakili kaki yang lain (di) PDIP selain Puan, seperti itu,” ujar Agung, ketika dihubungi Inilah.com, Kamis (22/4/2024).

Lebih jauh, Agung menerangkan, alasan Puan terlihat begitu dekat dengan kubu Prabowo-Gibran dan terlihat ingin bergabung dengan KIM, lantaran menilai Ganjar-Mahfud tidak membawa keuntungan pada kontestasi 2024.

 

Maka itu, sambung Agung, apabila PDIP bergabung dengan pemerintah selanjutnya merupakan upaya balik modal.

“Saya sih melihat Puan realistis. Karena menurut dia resource yang dikeluarkan selama pilpres kemarin kan cukup besar. Nah itu gimana cara pengelolaannya nanti supaya kembali gitu. Nah ini mengarung satu periode lima tahun ini kan, nggak gampang juga gitu,”kata Agung.

Namun, kata Agung, Puan tidak memiliki power kuat untuk memutar nakhoda PDIP sendiri. Maka itu, keputusan apakah partai banteng moncong putih bergabung ke sebagai posisi atau oposisi pemerintah berada di tangan Megawati.

“Ibu Ketua Umum Megawati belum bersikap (bergabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran atau tidak). Maka siapapun yang bersuara, apakah itu Puan menjadi relatif harganya. Tidak bisa kita terima sebagai sebuah keputusan partai,” katanya.

 

Sebelumnya, pada Selasa (9/4), politikus Partai Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak meyakini pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto akan segera terlaksana.

Menurutnya, pertemuan antara kedua pimpinan partai politik itu hanya tinggal menunggu waktu yang tepat

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pada Selasa (2/4) yang mengatakan bahwa momentum yang paling tepat untuk pertemuan antara Megawati dan Prabowo adalah setelah persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Maka mengingat tahapan-tahapan ini masih berjalan, tentu untuk Ibu Mega dan Pak Prabowo tidak ada persoalan untuk bertemu, tapi tentu saja momentum yang tepat setelah seluruh tahapan MK dan proses hukum dilakukan PDI Perjuangan,” kata Hasto.

Dia pun menegaskan Megawati dan Prabowo tak memiliki permasalahan untuk bertemu.

Dapatkan update berita pilihan, breaking news dan artikel menarik lain setiap hari dari inilah.com, klik untuk mengikuti Kanal WhatsApp dan Google News inilah.com.

(Sumber)