News  

Terlalu Banyak Kesalahan Politik Jokowi yang Menyakitkan Megawati

Pegiat media sosial Lis Turyanto menilai terlalu banyak kesalahan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyakitkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Salah satu kesalahan politik tersebut adalah majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto dan intervensi presiden pada penyelenggaraan Pilpres 2024, sehingga sulit mengharapkan adanya silaturahmi antara Jokowi dan Megawati meskipun terdapat rumor wacana pertemuan keduanya.

“Melihat rekam jejak Jokowi yang menelikung Ibu Megawati ya rasa-rasanya agak sulit mengharapkan Jokowi akan silaturahmi berlebaran dengan Ibu Megawati, jadi terlalu banyak kesalahan politik yang menyakitkan putri proklamator kemerdekan Ri ini Lur,” ucapnya.

“Lagi pula rumor Jokowi akan menenumi Ibu Megawati sudah lama berembus tetapi tidak kunjung terealisaasi, ya hanya semacam gimick politik gitu saja kan Lur,” imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Jumat (19/4).

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, menjelaskan Presiden Joko Widodo tidak bersilaturrahmi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pada momentum lebaran Idul Fitri 1445 ini karena kesibukan masing-masing. Jokowi setelah merayakan Idul Fitri di istana negara kemarin, menurut Ngabalin bertolak ke Medan untuk menemui salah satu anaknya yakni Kahiyang Ayu.

“Kenapa tahun ini presiden tidak melakukan kunjungan silaturahmi atau halal Bu halal dengan Bu Mega ? Jawaban saya satu. Ini soal waktu,” kata Ngabalin, Kamis (11/4/2024), dikutip dari Republika.

Ngabalin menyebut tidak ada anggota keluarga Jokowi yang sowan ke Megawati pada momen lebaran ini karena kebetulan tidak ada yang berada di Jakarta. Ngabalin menilai baik Jokowi maupun Megawati merupakan pemimpin-pemimpin yang tulus dan memberikan hal-hal terbaik buat bangsa. Sehingga bila terjadi pertemuan antara keduanya kata Ngabalin itu pasti bertujuan untuk kepentingan bangsa dan negara.

Pegiat media sosial Lis Turyanto menilai terlalu banyak kesalahan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyakitkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Salah satu kesalahan politik tersebut adalah majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto dan intervensi presiden pada penyelenggaraan Pilpres 2024, sehingga sulit mengharapkan adanya silaturahmi antara Jokowi dan Megawati meskipun terdapat rumor wacana pertemuan keduanya.

“Melihat rekam jejak Jokowi yang menelikung Ibu Megawati ya rasa-rasanya agak sulit mengharapkan Jokowi akan silaturahmi berlebaran dengan Ibu Megawati, jadi terlalu banyak kesalahan politik yang menyakitkan putri proklamator kemerdekan Ri ini Lur,” ucapnya.

“Lagi pula rumor Jokowi akan menenumi Ibu Megawati sudah lama berembus tetapi tidak kunjung terealisaasi, ya hanya semacam gimick politik gitu saja kan Lur,” imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Jumat (19/4).

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, menjelaskan Presiden Joko Widodo tidak bersilaturrahmi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pada momentum lebaran Idul Fitri 1445 ini karena kesibukan masing-masing. Jokowi setelah merayakan Idul Fitri di istana negara kemarin, menurut Ngabalin bertolak ke Medan untuk menemui salah satu anaknya yakni Kahiyang Ayu.

“Kenapa tahun ini presiden tidak melakukan kunjungan silaturahmi atau halal Bu halal dengan Bu Mega ? Jawaban saya satu. Ini soal waktu,” kata Ngabalin, Kamis (11/4/2024), dikutip dari Republika.

Ngabalin menyebut tidak ada anggota keluarga Jokowi yang sowan ke Megawati pada momen lebaran ini karena kebetulan tidak ada yang berada di Jakarta. Ngabalin menilai baik Jokowi maupun Megawati merupakan pemimpin-pemimpin yang tulus dan memberikan hal-hal terbaik buat bangsa. Sehingga bila terjadi pertemuan antara keduanya kata Ngabalin itu pasti bertujuan untuk kepentingan bangsa dan negara.(Sumber)