Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto tak mempermasalahkan jika ada pihak yang memilih untuk oposisi. Menurutnya, oposisi sangat diperlukan dalam suatu pemerintahan.
Hal itu disampaikan Prabowo dikutip dari tvOne dalam wawancara bertajuk ‘Prabowo Subianto Bicara untuk Indonesia’.
“(Menjadi oposisi) boleh, bagus. Oposisi menurut saya bukannya tidak bagus, oposisi menurut saya perlu untuk check and balance, jadi tidak ada masalah oposisi,” ujar Prabowo dikutip di Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Ketua Umum Partai Gerindra itu menekankan, jika ada partai politik yang menjadi oposisi dalam pemerintahannya tak apa-apa, asalkan harus tetap setia kepada bangsa dan negara.
Prabowo kemudian menyinggung soal oposisi yang terjadi di sejumlah negara. Dia menyebut, mereka yang menjadi oposisi bertugas dalam mengawasi, mengkritisi, dan mengingatkan pemerintah dalam menjalankan kebijakan.
Namun, semua itu dilakukan tanpa adanya tujuan negatif.
“Kalau di beberapa negara disebut the loyal opotition, dia akan mengawasi pemerintah, dia akan mengkritisi pemerintah, dia akan ingatkan tapi tidak dalam arti destruktif atau negatif,” tutur Prabowo yang juga menjabat Menteri Pertahanan ini.
Ia menegaskan hal tersebut perlu kedewasaan dalam bernegara dan dalam berpolitik, sehingga kerja sama tidak berarti harus semua berada di dalam pemerintahan.
“Jangan kita anggap bahwa kalau banyak yang masuk pemerintahan itu tidak baik dan tidak positif. Itu kalau keadaannya susah biasanya semua unsur harus bersatu,” tambah Prabowo.
(Sumber)