Reliji  

7 Amalan Penerang Kubur Usai Seorang Muslim Meninggal Dunia

Rasulullah SAW menggambarkan alam kubur sebagai tempat yang sangat gelap hingga hanya amal saleh yang dapat menjadi penerangnya.

Dikutip dari buku Jangan Pernah Bosan Berdoa karya Risyad Bay, pada suatu ketika Rasulullah SAW mengunjungi sebuah kuburan seorang wanita. Semasa hidup, wanita itu sering terlihat membersihkan pekarangan masjid.

Setiba di kuburan wanita itu, beliau menyalatinya dan bersabda, “Kuburan itu sungguh sangat gelap bagi setiap penghuninya. Sesungguhnya, Allah meneranginya bagi mereka dengan salatku (amal saleh) tadi.” (HR Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibn Majah, Baihaqi, dan Ahmad)

Sementara itu, dinukil dari kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi Al-Bantani terjemahan Ach. Fairuzzabadi, disebutkan ada tujuh perkara atau amalan yang dapat menerangi alam kubur ketika muslim meninggal dunia kelak.

Ketujuh perkara tersebut di antaranya, ikhlas dalam beribadah, berbuat baik kepada ayah dan ibu, menjaga dan menjalin silaturahmi, tidak menyia-nyiakan umurnya dengan berbuat maksiat, tidak menuruti hawa nafsu, bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah Allah SWT, dan banyak berzikir kepada-Nya.

Sudah sepatutnya kita sebagai muslim untuk mempersiapkan bekal terbaik nanti di alam akhirat. Berikut beberapa amalan penerang kubur yang dapat menjadi bekal kita ketika menghadapi kematian nanti.

7 Amalan Penerang Kubur
Merujuk kembali pada buku karangan Risyad Bay (Jangan Pernah Bosan Berdoa), berikut 7 amalan penerang kubur yang di antaranya:

1. Salat Lima Waktu
Amalan yang paling utama dan wajib hukumnya bagi seorang muslim adalah salat. Seperti yang telah dibahas sebelumnya pada kisah seorang wanita yang diziarahi oleh Nabi SAW, salat itu merupakan amalan yang akan menerangi alam kubur yang gelap.

Bahkan amalan pertama seorang hamba yang akan dihisab adalah salatnya. Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ

Artinya: “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya.” (HR Tirmidzi)

2. Bersedekah
Amalan yang satu ini juga dapat menerangi kuburan kita kelak ketika sudah meninggal dunia. Sedekah merupakan amalan yang tidak akan terputus meskipun pelakunya telah wafat.

Pahalanya akan terus mengalir sampai hari kiamat. Sebagaimana sabda Nabi SAW, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan doa anak yang saleh.” (HR Muslim)

3. Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an akan menjadi penerang dan penolong bagi mereka yang membacanya ketika di dunia. Untik itu, muslim hendaknya untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an mereka.

Sebagaimana yang dijelaskan pada sebuah riwayat dari Abu Umamah al-Bahili ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al- Quran, sebab ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada orang yang membacanya.” (HR Muslim)

4. Memperbanyak Zikir
Amalan penerang kubur berikutnya ialah dengan memperbanyak zikir. Ada sebuah kalimat yang ringan diucapkan namun memiliki timbangan amal yang berat.

Kalimat tersebut adalah tasbih yang berbunyi sebagai berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيْمِ

Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’

Artinya: “Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Hal tersebut disampaikan pada sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, “Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai Allah Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat, ‘Suhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’ (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung).” (HR Bukhari dan Muslim)

5. Perlindungan Allah SWT
Muslim bisa memohon perlindungan Allah SWT melalui doa. Pada penghujung salat, saat tahiyat akhir, kita dianjurkan membaca doa berikut untuk meminta untuk diterangi kuburnya dan dijauhi dari siksanya.

اللَّهمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabin naari jahannama, wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaali

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal.”

6. Berbakti pada Orang Tua
Berbuat baik dan menyenangkan hati kedua orang tuanya termasuk ke dalam amalan yang dapat menerangi kubur kita nanti. Allah SWT bahkan sangat mencintai amalan ini.

Mengutip buku Tuntunan dan Kisah-Kisah Teladan Berbakti kepada Orang Tua karya Aiman Mahmud, dijelaskan pahala amalan berbakti kepada orang tua setara dengan pahala berjihad di jalan Allah SWT.

Hal itu seperti yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, dia berkata,

“Aku bertanya kepada Nabi SAW, ‘Amal apakah yang paling disukai oleh Allah SWT?’

Beliau menjawab, ‘Salat pada waktunya,’

Aku berkata, ‘Kemudian apa?’

Beliau menjawab, ‘Berbakti kepada kedua orang tua,’ (HR Bukhari)

7. Menjaga Tali Silahturahmi
Amalan terkahir yang dapat menerangi kubur ialah menjalin dan menjaga tali silaturahmi. Dijelaskan dalam buku 40 Hiasan Mukmin karya Muhammad Chirzin dan Sulaiman Yusuf, amalan ini akan membawa berkah bagi kehidupan seseorang, meningkatkan kasih sayang Allah SWT di dunia ini dan di akhirat kelak, dan membuat orang lain mencintai dan memujinya.

Sebaliknya, memutuskan silaturahmi akan mengakibatkan kesengsaraan dan bencana, menyebabkan kemurkaan Allah SWT dan menjauhkannya dari surga di akhirat.

Nabi SAW bersabda, “Seseorang yang memutuskan tali silaturahmi tidak akan masuk surga.” (HR Bukhari dan Muslim).

Wallahu a’lam.