Selayaknya Umat Islam menyambut Bulan Muharram dengan semarak dan sukacita.
Masuknya bulan Muharram menandai pergantian tahun baru Islam.
Terdapat amalan yang bisa dikerjakan saat bulan Muharram
Berikut ini sejumlah amalan Bulan Muharram sesuai sunnah Rasulullah SAW dan anjuran para alim ulama.
Terdapat pula penjelasan mengenai keutamaan atau manfaat amalan-amalan Bulan Muharram, bagi umat Muslim.
Diketahui Bulan Muharram merupakan salah satu bulan suci dalam Islam.
“Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan Muharram serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari).
Umat Muslim dapat mengerjakan amalan-amalan sunah Rasulullah SAW dan anjuran ulama sejak malam 1 Muharram.
Lantas apa saja amalan Bulan Muharram? Berikut ulasan lengkapnya.
Memperbanyak Puasa
Rasulullah SAW bersabda, bahwa Puasa di Bulan Muharram merupakan puasa paling utama setelah Puasa Ramadan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik puasa/shaum setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Bulan Muharram.” (HR. Muslim).
Hadits di atas secara jelas menyatakan bahwa umat Muslim disunahkan berpuasa di bulan Muharram.
Puasa Tasua dan Puasa Asyura
Ustadz Abdul Somad menjelasan puasa paling utama di Bulan Muharram adalah puasa tanggal 9, 10, 11.
“Yang paling bagus puasa itu tanggal 9, 10, 11 (Muharram). Kalau tidak sanggup tiga hari, karena kata Nabi SAW jangan sama puasanya dengan puasa Bani Israil (orang Yahudi).
Orang Yahudi itu puasanya cuma tanggal 10 (Muharram) saja. Maka supaya kita beda dengan Yahudi, puasa 9, 10, 11 (Muharram) Kalau tak sanggup, pilih dua hari 9 dan 10 (Muharram),” kata Ustadz Abdul Somad, dikutip dari YouTube 18 Agustus 2021.
Masyarakat mengenal Puasa 9 Muharram dengan sebutan Puasa Tasua. Sementara Puasa 10 Muharram dengan sebutan Puasa Asyura.
Dalil Puasa Tasua dan Puasa Asyura:
Hadist dari Ibnu Abbas yang berkata, “wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.” Lantas beliau bersabda, “apabila tahun depan, insya Allah kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan?”. Ibnu Abbas mengatakan, “belum sampai tahun depan, Rasulullah SAW sudah meninggal dunia” (HR. Bukhari).
Diriwayatkan Abu Qatadah RA: “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura ( 10 Muharam) menghapuskan dosa setahun yang lepas,” (H.R. Muslim).
Doa Hari Asyura 10 Muharram
Menurut pendapat ulama fiqih, membaca amalan doa dan dzikir di hari Asyura atau 10 Muharram.
لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ
Lâ malja-a wa lâ manjâ minallâhi illâ ilaih
Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya.
سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
Subḫanallâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti
Mahasuci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna
اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
Alḫamdulillâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti
Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
Lâ ilâha illallâh ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti
Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna
اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
Allâhu akbar ‘adadasy syaf‘i wal watri wa ‘adada kalimâtillâhit tâmmâti
Allah Mahabesar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna
لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti
Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
Hasbunallâhu wa ni’mal wakîl ni’mal maulâ wa ni’man nashîr
Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallama tasliman katsira(n)
Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah.