Sejak kemarin berkembang rumor kalau Ridwan Kamil dan Partai Golkar lebih memilih Jawa Barat. Idealnya sebut Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, Ridwan Kamil bertarung di Pilgub Jawa Barat. Peluang menang lebih besar di Jawa Barat jika dibandingkan di Jakarta.
Rumor tersebut diikuti desas-desus adanya kompromi antara Partai Golkar dan Gerindra. Mengusung duet maut Ridwan Kamil (RK) dengan kader Gerindra, Dedi Mulyadi (Demul).
Disamping itu sekarang sedang ada gugatan syarat minimal usia calon kepala daerah ke Mahkamah Konstitusi. Sebelumnya Mahkamah Agung telah mengubah PKPU No 9 tahun 2020 yang memberikan peluang putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang belum berumur 30 tahun saat pendaftaran cagub-cawagub Jakarta.
Akankah Mahkamah Konstitusi melahirkan anak haram konstitusi jilid 2 dengan meloloskan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang belum berumur 30 tahun saat pendaftaran cagub-cawagub Jakarta akhir Agustus 2024?
Mungkin saja duet RK-Demul menguat ditengah gugatan syarat minimal usia calon kepala daerah. Duet yang dikhawatirkan oleh nama-nama yang sempat muncul di bursa cagub-cawagub di Pilgub Jawa Barat. Bersatunya Partai Golkar dan Gerindra mengusung Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi.
Meski kursi Gerindra turun di DPRD Jawa Barat dari 25 menjadi 20 kursi di Pileg 2024. Tetap saja Gerindra sebagai peraih kursi terbanyak di DPRD Jawa Barat. PKS tetap sebagai runner up di DPRD Jawa Barat hanya selisih 1 kursi, yaitu 19 kursi.
Partai Golkar menempati urutan ketiga dengan perolehan kursi sama dengan PKS. Koalisi Gerindra dan Partai Golkar sudah melampaui syarat minimum, yaitu 32,5 persen.
Gerindra dan Golkar sebagai dua partai papan atas di Pileg Jawa Barat 2024. Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi sebagai dua sosok yang memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi dibandingkan nama-nama yang beredar selama ini di Pilgub Jawa Barat.
Bila benar duet ini terwujud akan mengubah peta politik di Pilgub Jawa Barat. Bagi PKS dengan Haru Suandharu, Ono Surono dari PDIP dan NasDem dengan Ilham Akbar Habibie menggaet calon wakil gubernur populer merupakan sebuah keniscayaan untuk melawan Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi.
Tidak menutup kemungkinan PAN akan mendorong Desy Ratnasari untuk mendampingi Haru Suandharu dari PKS. Meski kabarnya Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan lebih condong mendorong Bima Arya untuk maju di Pilgub Jawa Barat. Walaupun sebenarnya Zulkifli Hasan berharap duet Dedi Mulyadi-Bima Arya.
Bisa juga PAN bergabung ke koalisi Golkar dan Gerindra mengusung Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi. Bila opsi ini terjadi tertutup sudah peluang HADE (Haru-Desy) Jilid 3 di Pilgub Jawa Barat.
Peluang selanjutnya untuk melawan duet Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi koalisi PKS, PKB dan NasDem mengusung Haru Suandharu-Ilham Akbar Habibie atau Haru Suandharu-Syaiful Huda atau koalisi PKS-PDIP mengusung Haru Suandharu-Ono Surono.
Bisa juga nama-nama tersebut batal maju karena kecilnya peluang menang bila berhadapan dengan Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi. Duet yang sulit ditandingi di Pilgub Jawa Barat.
Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 12 Dzulhijjah 1445/19 Juni 2024
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis