Reliji  

6 Orang Ini Terbebas Dari ‘Interogasi’ Malaikat Munkar dan Nakir Dalam Kubur

Di alam kubur, malaikat Munkar dan Nakir akan menanyai tiap-tiap manusia yang telah meninggal dunia. Akan tetapi, ada beberapa orang yang terbebas dari pertanyaan kubur.

Perihal dua malaikat yang bertanya ini termuat dalam hadits dari Anas bin Malik RA, Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya apabila seseorang telah dimasukkan ke dalam kubur dan kerabatnya telah pergi meninggalkannya, dia benar-benar mendengar gesekan sandal mereka. Maka datanglah dua malaikat. Keduanya menyuruhnya duduk seraya berkata kepadanya,…” (HR Bukhari)

Dalam riwayat, pertanyaan kubur meliputi siapa Tuhan yang disembah, agama yang dianut, nabi yang dijunjung, kitab suci yang dijadikan pedoman, dan kiblat yang dihadap. Dan manusia akan menjawab pertanyaan ini sesuai dengan amalnya.

Meski begitu, malaikat Munkar dan Nakir disebutkan tidak memberikan pertanyaan kubur kepada beberapa orang. Siapa saja mereka?

Orang yang Terbebas dari Pertanyaan Kubur

Ibnu Taimiyah dalam bukunya yang diterjemahkan dengan judul HIdup Sesudah Mati: Makna Hidup Yang Sebenarnya, menyebutkan sejumlah golongan manusia yang terbebas dari pertanyaan kubur.

1. Para Nabi

Ibnu Taimiyah berpandangan, para nabi tidak ditanyai oleh malaikat Munkar-Nakir dan tidak mengalami fitnah kubur. Hal itu karena para nabi lebih mulia dibanding para syuhada. Yang mana sesuai sabda Rasulullah SAW, para syuhada dikabarkan akan terlindungi dari fitnah kubur.

Menurutnya pula, para nabi merupakan orang-orang yang keadaannya akan dipertanyakan kepada mayit melalui pertanyaan “siapa nabimu?”. Sehingga mereka yang akan dipertanyakan tentangnya dan bukan akan ditanya.

2. Shiddiqun

Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa shiddiqun tidak akan ditanya oleh dua malaikat lantaran kedudukan mereka yang lebih tinggi dari syuhada. Para syuhada saja tidak mendapat pertanyaan kubur, maka shiddiqun lebih utama. Shiddiqun sendiri adalah orang yang bersifat jujur, benar, dan keimanannya tidak perlu diragukan lagi.

3. Syuhada

Nabi SAW mengabarkan bahwa para syuhada atau orang yang mati syahid tidak akan ditanyai dalam kubur. Sebagaimana hadits dari Rasyid bin Saad RA, ada seseorang yang bertanya kepada Rasul SAW:

“Ya Rasulullah, mengapa seluruh orang-orang yang beriman diuji (ditanya) di kubur kecuali orang yang mati syahid?” Beliau menjawab, “Cukuplah tusukan pedang pada kepalanya sebagai ujian.” (HR Nasai)

Yang termasuk syuhada bukan hanya mereka yang jihad atau terbunuh di jalan Allah SWT. Tetapi juga orang yang meninggal dunia saat mengusahakan upaya agar diridhai oleh-Nya.

Nabi SAW bertanya kepada para sahabat: “Apa yang kalian tahu tentang mati syahid?” Para sahabat menjawab, “Ya Rasulallah, orang yang mati di jalan Allah itulah yang dimaksud dengan mati syahid.” Beliau bersabda, “Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.” Kemudian mereka berkata, “Lantas siapakah yang dianggap mati syahid ya Rasulullah?”

Rasul SAW bersabda, “Barangsiapa yang gugur dalam pertempuran di jalan Allah maka dia itu syahid. Siapa saja yang mati di jalan Allah, maka dia itu syahid. Siapa yang mati saat wabah, maka ia syahid. Dan siapa yang mati karena penyakit perut maka dia syahid.” (Hadits Shahih)

4. Orang yang Ribath

Ribath adalah orang yang berjuang di jalan Allah SWT. Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa orang yang ribath tidak mendapat pertanyaan malaikat Munkar-Nakir. Sebagaimana sabda Nabi SAW:

“Berjaga-jaga (di jalan Allah) sehari dan semalam lebih baik daripada puasa sebulan dan salat sebulan. Bila ia meninggal, amalnya yang biasa ia lakukan ketika masih hidup terus dianggap berlangsung dan diberikan rezekinya serta aman dari fitnah (pertanyaan kubur).” (HR Muslim dari Salman RA)

5. Anak Kecil dan Orang Gila

Sebagian ulama berpandangan bahwa anak kecil dan orang gila tidak ditanyai pertanyaan kubur. Hal ini karena mereka tidak mukallaf atau belum dibebankan perintah dan larangan dalam agama). Dengan begitu, mukallaf tidak ada hisab bagi mereka.

Sementara ulama lainnya berpendapat anak kecil dan orang gila tetap ditanyai malaikat Munkar dan Nakir karena termasuk dalam keumuman dalil.

6. Orang yang Meninggal pada Hari Jumat

Sebagaimana penuturan Nabi SAW, muslim yang meninggal pada malam atau hari Jumat terlindungi dari fitnah kubur. Beliau bersabda:

“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Baihaqi, dan Ibnu Abi Ad-Dunya dari Ibnu Umar)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa mereka akan dibebaskan dari fitnah kubur. Riwayat lainnya juga menyebutkan mereka akan dilindungi dari dua penguji (dua malaikat). Wallahu a’lam.

Demikian sederet orang yang terbebas dari pertanyaan kubur. Semoga kita termasuk dari salah satu golongan di atas.