Reliji  

Ini Azab dan Siksa Yang Mengerikan Bagi Para Penjudi

Azab orang yang berjudi adalah kelak Allah akan menempatkannya di neraka paling gelap dan paling mengerikan karena telah melakukan dosa besar.

Perjudian adalah sebuah praktik yang telah ada sejak zaman jahiliyah dan telah berkembang dengan bentuk yang lebih beragam di era sekarang, seperti judi online salah satunya.

Dalam Islam, perjudian dianggap sebagai dosa besar. Allah subhanahu wa ta’ala juga telah dengan tegas melarang umat-Nya berjudi dan memperingatkan bahwa siapapun yang tetap melakukannya akan mendapatkan azab yang perih di hari pembalasan kelak.

Meskipun demikian, banyak orang yang masih mengabaikan peringatan ini tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang akan mereka hadapi di akhirat nanti.

Azab Allah bagi Orang yang Berjudi

Allah sangat membenci perjudian karena di dalamnya terdapat lebih banyak mudharat dibandingkan manfaatnya.
Di masa kini pun, telah terbukti bahwa judi telah menjadi sumber dari berbagai masalah, mulai dari kemiskinan, pertengkaran antar manusia, hingga yang paling parah adalah pembunuhan.

Dosa berjudi telah Allah peringatkan melalui firman-Nya di dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 219, yang berbunyi:

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ 

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” Mereka (juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, “(Yang diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berpikir” (QS. Al-Baqarah:219).

Selain itu, dalam surah Al-Maidah ayat 90 dan 91 juga Allah kembali memperingatkan larangannya atas perjudian melalui ayat yang berbunyi:

اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ, 

اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS. Al-Maidah:90-91).

Melalui ayat tersebut, Allah menyebutkan bahwa judi merupakan termasuk dari perbuatan setan.

Adapun azab dari mereka yang mengikuti perbuatan setan telah disebutkan juga dalam Al-Quran surah Al-Hijr ayat 43 yang bunyinya:

وَاِنَّ جَهَـنَّمَ لَمَوۡعِدُهُمۡ اَجۡمَعِيۡنَۙ

Artinya: “Dan sungguh, Jahanam itu benar-benar (tempat) yang telah dijanjikan untuk mereka (pengikut setan) semuanya.” (QS. Al-Hijr: 43).

Neraka jahanam sendiri adalah tempat yang telah disediakan Allah bagi para pendosa besar, dan judi adalah salah satu di antaranya.

Ketika mereka memasuki gerbangnya, wajah mereka akan terbakar dan api akan memakan daging mereka. Kemudian, Allah akan memperbarui daging mereka setiap kali mereka dibakar.

فَمِنْهُمْ مَّنْ اٰمَنَ بِهٖ وَمِنْهُمْ مَّنْ صَدَّ عَنْهُۗ وَكَفٰى بِجَهَنَّمَ سَعِيْرًا, اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا

Artinya: “Lalu, di antara mereka ada yang beriman kepadanya dan di antara mereka ada pula yang berpaling darinya. Cukuplah (bagi mereka neraka) Jahanam yang apinya menyala-nyala. Sesungguhnya orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nisa 55:56).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah menggambarkan siksa neraka jahanam dalam sebuah hadis riwayat Muslim yang bunyinya:

كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « تَدْرُونَ مَا هَذَا ». قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « هَذَا حَجَرٌ رُمِىَ بِهِ فِى النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِى فِى النَّارِ الآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا 

Artinya: “Kami dulu pernah bersama Rasulullah SAW, Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh. Nabi Muhammad SAW lantas bertanya, “Tahukah kalian, apakah itu?” Para sahabat pun menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi Muhammad SAW kemudian menjelaskan, “Ini adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu dan batu tersebut baru sampai di dasar neraka saat ini.” (HR Muslim).