Wisata  

Sajian Panorama Alam Memukau Di Atas Mbenteng Sata di Tretep Temanggung

Mbeteng Sata adalah destinasi wisata yang terletak di Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tempat yang dibangun di atas tanah selebar 35×30 meter persegi ini terdiri dari 2 lantai dan menawarkan panorama alam yang memukau.

Akan tetapi, keindahan wisata Mbenteng sata ini masih kurang diketahui oleh khalayak ramai. Keindahan Alam Mbeteng Sata menyuguhkan pemandangan alam yang luar biasa.


Dari lantai atas puncak benteng pengunjung dapat melihat hamparan hijau perkebunan warga serta sebanyak sembilan puncak gunung, yaitu Gunung Sumbing, Sindoro, Merapi, Merbabu, Andong, Prau, Ungaran, Muria, dan Telomoyo.

Jika cuaca sedang cerah, pemandangan dari tempat ini sangat menakjubkan dan dapat menjadi rujukan bagi para penggemar fotografi untuk mengabadikan momen.

Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan sunrise yang berwarna jingga di hamparan langit saat pagi hari, serta kemerlap lampu kota Temanggung dan pelabuhan hingga cahaya kapal di Weleri Kendal pada malam hari.

Bagi para pengunjung yang ingin berwisata di Mbenteng sata, tempat ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti toilet dan tempat parkir yang luas. Tempat ini memiliki bangunan yang menyerupai benteng dengan nilai artistik yang tinggi sehingga nilai sejarah yang terkandung tidak hilang.

Sungai Mosolo, Objek Wisata Alam di Tengah Hutan Konkep yang Potensial untuk Arung Jeram
Mbenteng Sata dibangun kembali sejak empat tahun terakhir, tetapi sampai saat ini belum selesai sepenuhnya. Selain keindahan, nilai sejarah Mbeteng Sata juga dianggap sangat penting. Pada zaman dahulu, tempat ini digunakan sebagai lokasi pengungsian bagi warga setempat saat terjadinya peperangan penumpasan DI/TII puluhan tahun silam.

Bangunannya dulu berbentuk seperti benteng yang terbuat dari gundukan tanah yang bertujuan untuk keselamatan para pengungsi akibat peperangan penumpasan DI/TII. Pemerintahan desa setempat saat ini berinisiatif untuk membangun kembali bangunan benteng tersebut untuk mengenang nilai historis dari Mbenteng Sata.

Bak sekali mendayung dua, tiga pulau terlampaui pembangunan Mbenteg Sata ini juga bertujuan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata alam.

Bagi para pengunjung yang ingin berwisata ke Mbenteng Sata, akses dan lokasi Mbeteng Sata berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat perkotaan Temanggung dan dapat ditempuh dengan kisaran waktu 45—60 menit. Meskipun perjalanan menuju lokasi ini melalui jalan setapak yang berkelok, rasa lelah akan terbayar dengan pemandangan hamparan perbukitan bak permadani hijau yang terlihat sejauh mata memandang.

Terakhir, Mbenteng Sata dapat menjadi wisata yang terkenal seperti Tangkuban Perahu, Dieng, Curug, Kawah ijen, dan sejenisnya. Keindahan alam yang dapat kita lihat di Mbenteng Sata sangat menjajikan mata sehingga pengunjung dapat menjadikan Mbenteng Sata sebagai pilihan liburan bersama keluarga, teman, ataupun pasangan.

Selain itu, udara di tempat ini dapat membuat pengunjung nyaman karena udara yang masih segar, asri, dan tidak berpolusi. Di tempat ini makanan yang tersedia juga cukup banyak dan beragam karena kebanyakan para penduduk bermata pencaharian sebagai petani, perkebun, dan perternak.

Harapannya, dengan kelebihan-kelebihan yang ada di Mbentang Sata dapat meningkatkan pengunjung sehingga dapat meningkatkan pendapatan UMKM khususnya penjual makanan. Selain itu, penduduk sekitar juga dapat memiliki lapangan pekerjaan baru selain petani, pekebun, dan pertenak.

Contohnya adalah membangun villa (homestay), hotel, penginapan, restoran lokal, dan lain-lain yang mendukung peningkatan pendapatan warga sekitar.

Selain itu, dengan adanya rekontruksi dan promosi Mbenteng Sata ini juga diharapkan dapat menarik perhatian pemerintah pada tingkat yang lebih tinggi lagi. Misalnya, dinas pariwisata untuk lebih mendukung pembangunan dan ikut menyebarluaskan Mbenteng Sata untuk merekomendasikan tempat ini sebagai pilihan destinasi liburan masyarakat Indonesia.