News  

Ikatan Keluara Besar Papua Pastikan Tak Ada Pengusiran di Surabaya

Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya memastikan tidak ada pengusiran mahasiswa di Surabaya. Sampai saat ini seluruh warga Papua juga dalam kondisi aman dan terlindungi.

“Mamado di Papua dan Papado di Papua. Adik-adik kami dan semua saudara saya di Papua. Kami semua di sini aman. Anak-anak kuliah juga aman. Tidak usah khawatir yang berlebihan. Kita semua di sini anak-anak Ibu Pertiwi,” kata Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya Piter Frans Rumaseb, Senin (19/8/2019).

Piter mengakui ada 43 mahasiwa yang dibawa polisi ke Polrestabes Surabaya. Namun, hal itu dalam rangka pengamanan. Sebab, di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, ada tekanan kelompok massa.

“Mereka justru diamankan polisi dari potensi tekanan dari ormas dan kembali dipulangkan pada malam hari. Saya yang mengawal di kepolisian sampai kembali ke asrama,” ujarnya.

Tentang beredarnya foto mahasiswa yang tewas dan menyebar di media sosial, dia juga memastikan hal itu merupakan hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Piter menyebut, lebih dari 1.000 orang termasuk mahasiswa Papua yang tinggal di Surabaya. Dari jumlah tersebut ada 27 korwil mahasiswa yang tersebar di seluruh Kota Surabaya.

“Kami di Surabaya aman-aman saja. Karena kami juga bagian dari warga Surabaya,” ucapnya.

Diketahui, aksi unjuk rasa besar-besaran terjadi di Manokwari Papua Barat dan Jayapura, Papua, pada Senin (19/8/2019). Ribuan warga dan mahasiswa turun ke jalan sebagai buntut intimidasi yang dialami rekan mereka di Kota Malang dan Surabaya. [inews]