News  

Pengamat Intelijen: Rusuh Papua Tanda BIN Sudah Kecolongan

Posisi BIN dalam kasus kerusuhan selama tiga hari di wilayah Papua dan Papua Barat dinilai kecolongan meski mengklaim telah mengantongi dalang kerusuhan.

“Kalau sudah tahu siapa dalangnya, maka perlu aparat yang berwenang menangkap dan seret ke pengadilan. Tegakkan keadilan dan jamin transparasinya,” ujar Pengamat terorisme dan intelijen, Harits Abu Ulya dikutip dari RMOL, Jumat (23/8).

Seharusnya BIN melakukan deteksi dini dengan memberikan early warning hingga langkah preventif melalui beragam strategi guna mereduksi gerakan yang akan muncul.

“Idealnya BIN sudah melakukan pemetaan potensi konflik atau ancaman dengan berbagai level, seperti faktor-faktor pemicu konflik sosial serta terkait kewilayahan atau teritori yang rawan konflik. Jadi wajar dalam kasus rusuh Papua kali ini BIN dianggap kecolongan,” jelasnya.

Kinerja ini pun mengecewakan mengingat pendanaan BIN cukup besar serta didukung dengan teknologi canggih dan jumlah jejaring SDM yang banyak.

“Kasus sudah meledak, lantas BIN baru menguar data soal dalang kerusuhan dan sebagainya. Tentu publik melihat ada something pada kinerja BIN,” tutupnya. [rmol]