The Jakmania Lebih Nyaman Nonton Persija Jakarta Berlaga Dimana, JIS Atau GBK?

Persija Jakarta mengarungi Liga 1 2024/2025 dengan memiliki dua ‘rumah’. Mereka bisa main di Jakarta International Stadium (JIS) dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Kedua venue tersebut sudah digunakan oleh skuad Macan Kemayoran hingga pekan kelima Liga 1 musim ini.

Untuk JIS, misalnya. Persija sudah dua kali menggelar pertandingan kandang di stadion yang terletak di kawasan Jakarta Utara tersebut pada Liga 1 2024/2025. Macan Kemayoran main di JIS saat menghadapi PS Barito Putera pada pekan pertama dan Persis Solo pada pekan ketiga.

Hasilnya, Persija berhasil meraih kemenangan telak tiga gol tanpa balas ketika menjamu Barito Putera pada laga pembuka. Tiga gol Macan Kemayoran diborong oleh Gustavo Almeida yang mencetak hattrick.

Kemudian ketika melawan Persis Solo, Persija menang tipis 2-1. Kali itu giliran Ryo Matsumura yang menjadi pahlawan kemenangan dengan memborong dua gol.

Sementara untuk Stadion Utama GBK, Persija sudah menggunakannya sekali musim ini, tepatnya Senin (16/9) malam. Macan Kemayoran bermain di SUGBK dan meraih hasil imbang tanpa gol melawan Dewa United FC.

Pada laga kandang ketiga Persija memang tak bisa bermain di JIS. Penyebabnya adalah stadion tersebut masih dalam tahap loading barang pasca konser penyanyi top Bruno Mars.

Ya, konser musik penyanyi internasional Bruno Mars baru dilangsungkan di JIS pada 13-15 September 2024. Pengelola JIS membutuhkan waktu selama satu pekan untuk loading agar JIS bisa digunakan Persija seperti semula.

Meski Persija pindah kandang, The Jakmania selaku kelompok suporter fanatik Macan Kemayoran tetap setia. Mereka tetap memadati GBK maupun JIS setiap tim kesayangan melakoni laga kandang di Liga 1 2024/2025.

Nah, JawaPos.com coba membandingkan kenyamanan nonton Persija saat bertanding di JIS dan GBK. Berikut selengkapnya.

1.Aksesibilitas

Aspek satu ini terbilang sederhana, tapi krusial. Akses jalan sangat penting untuk alur keluar dan masuk suporter atau penonton setiap nonton Persija Jakarta secara langsung ke stadion.

Untuk masalah ini, JIS masih menjadi sasaran kritik. Aksesibilitas dan kantong parkir resmi dianggap masih kurang. Penonton atau suporter harus berjalan kaki jauh dari lokasi parkir atau kerap terjebak di jalanan karena kesulitan setelah pertandingan usai.

Masalah ini berbeda dengan Stadion GBK, yang memiliki banyak kantong parkir resmi, sehingga penonton atau suporter sangat terbantu untuk menuju ke stadion. Diketahui kantong parkir GBK mencapai 10 ribu.

2.Kenyamanan Tribune

Aspek kedua ini bisa dikatakan hampir seimbang, baik JIS maupun GBK punya kapasitas penonton yang sangat besar hingga puluhan ribu. Kapasitas Stadion Utama GBK saat ini mencapai 77 ribu penonton. Sementara JIS lebih besar lagi karena mencapai 82 ribu penonton.

Tapi, saat menonton di JIS, ada satu hal yang sedikit mengganggu seperti hawa panas dan sedikit lembab karena dekat dengan pantai. Hal ini pernah diutarakan oleh Ferry Indrasjarief, pentolan The Jakmania.

Menurut Ferry, JIS perlu menggunakan blower AC untuk mengurangi hawa panasnya. “Mau enggak mau kayak di Qatar pakai blower AC. Kalau engga banyak yang pingsan. Ini kan belum penuh. Coba kalau full, panasnya kayak apa. Ini aja kita banyak kosong, tapi masih kepanasan,” katanya beberapa waktu lalu.

3.View ke Lapangan

Aspek satu ini rasanya layak diberikan untuk JIS. Sebab, jarak antara tribune dengan lapangan sangat dekat, yakni hanya 10,75 meter saja. Penonton atau suporter jadi bisa lebih dekat menyaksikan pertandingan Persija.

Hal itu tak bisa didapatkan oleh Jakmania jika Persija bermain di Stadion Utama GBK. Sebab, desain venue tersebut sama seperti stadion lainnya, di mana terdapat trek lari. Sehingga terdapat jarak yang cukup jauh antara tribune dengan lapangan.

(Sumber)