Air panas yang keluar melalui mata air Gunung Api Jaboi beruap tebal saat dialirkan melalui pipa-pipa. Aroma samar belerang menguar, menandakan kemurnian dari sumbernya. Kaki-kaki yang disentuh air hangat ini merasakan kehangatan lembut yang seakan memeluk, memberikan ketenangan yang mendalam. Begitulah sensasi yang Kawan GNFI rasakan saat pertama kali menjeburkan diri ke Pemandian Kolam Air Panas Jaboi.
Banyak masyarakat Indonesia mengenal Sabang, Aceh, sebagai kota wisata bahari yang indah dengan pantai-pantai yang menakjubkan. Mungkin Kawan GNFI juga berpikir demikian, atau yang terlintas adalah tentang Titik Nol Kilometer. Namun, tahukah kamu, Sabang bukan hanya soal pantai-pantainya yang indah?
Jika kita bergerak ke arah timur dari Pelabuhan Balohan, tidak jauh, sekitar 15–20 menit, Kawan akan menemukan Desa Jaboi, tempat di mana terdapat pemandian kolam air panas.
Pemandian Kolam Air Panas Jaboi menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kota Sabang. Terletak di Desa Jaboi, Kecamatan Sukajaya, air panas di pemandian ini berasal dari mata air alami Gunung Aktif Jaboi dan dialirkan melalui pipa ke kolam pemandian. Sistem pipanisasi tersebut menjadi solusi efektif untuk mengalirkan air panas langsung ke kolam.
Pemandian ini menawarkan fasilitas yang cukup lengkap, termasuk area parkir yang luas, toilet, dan musala. Jam operasionalnya cukup fleksibel, terkadang buka pada pagi atau sore hari, tergantung kondisi cuaca.
Jika hujan atau mendung, beberapa wisatawan tetap berdatangan meskipun di siang hari. Biasanya, wisatawan lebih sering datang pada sore atau malam hari.
Mulia Rahmat, anggota Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang juga berperan sebagai koordinator dan sekretaris mengatakan, “Jam buka biasanya sore hari dari pukul 16.00 hingga 06.00 pagi, tergantung cuaca. Jika mendung atau hujan, pemandian bisa buka hingga siang hari” (Selasa, 10/09/2024).
Terkadang, beliau mulai membersihkan kolam pemandian air panas pada pukul 15.00 dan mulai mengalirkan air panas ke dalam kolam. Karena sistem pengaliran air di kolam ini mirip dengan keran air pada umumnya, air panas bisa dialirkan kapan saja.
Pemandian Kolam Air Panas Jaboi memiliki tiga kolam, satu untuk dewasa dan satu lagi untuk anak-anak. Sebenarnya tidak ada patokan khusus mengenai kolam untuk dewasa atau anak-anak.
Namun, karena perbedaan kedalaman dan suhu air pada setiap kolam, kolam besar umumnya dipakai oleh orang dewasa, sementara kolam yang lebih kecil dengan kedalaman setinggi lutut orang dewasa biasanya digunakan oleh anak-anak. Kolam ketiga, yang relatif lebih kecil dari dua kolam sebelumnya, tidak begitu dalam, tetapi memiliki suhu yang lebih panas dibandingkan dua kolam lainnya.
Pemandian Air Panas Ngunut: Destinasi Wisata Alami di Jetis, Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah
Tarif masuk yang ditawarkan cukup terjangkau, hanya Rp5.000 per orang, termasuk biaya pemandian dan parkir. Dalam satu bulan, jumlah pengunjung dapat mencapai 5.000 orang. Bagi kawan GNFI, harga tersebut sangat terjangkau dengan fasilitas yang cukup lengkap.
Saat ini, pemandian dikelola oleh HKM (Hutan Kemasyarakatan) dan Pokdarwis. Mulia Rahmat mengungkapkan bahwa meskipun pemandian ini cukup populer, masih terdapat beberapa kekurangan, seperti ukuran kolam yang dianggap kurang besar, minimnya penutup atau dinding yang mengelilingi kolam, serta beberapa keluhan terkait atap dan kolam privat.
“Harapannya, ke depannya pemandian air panas ini dapat memperbaiki kekurangan tersebut agar pengunjung merasa lebih puas dan mendapatkan kesan positif selama berkunjung,” tambah Mulia Rahmat.
Bagi Kawan GNFI yang berkunjung ke Sabang, jangan lupa, setelah seharian menikmati pantai, bisa langsung merilekskan tubuh dan pikiran dengan datang ke Pemandian Air Panas Jaboi di sore hari.