Brunei adalah rumah bagi lebih dari 100 masjid. Di antara semuanya, beberapa masjid menonjol karena ukurannya yang mengagumkan dan arsitekturnya yang memukau. Bangunan tersebut tak jarang menjadi destinasi wisata bagi warga dalam negeri maupun wisatawan mancanegara.
Contoh yang menonjol adalah Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah, yang dinamai dan dibangun atas perintah Sultan Brunei saat ini. Umumnya disebut Masjid Kiarong, berdasarkan nama daerah di Bandar Seri Begawan tempat masjid ini berdiri, masjid ini merupakan salah satu tujuan wisata utama di negara Asia Tenggara ini. Yuk, simak fakta tentang Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah berikut ini!
.jpg)
potret menara berkubah emas Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah (commons.wikimedia.org/Jorge Láscar)
AirAsia Group Berhad menjelaskan bahwa Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah merupakan masjid nasional kedua di Brunei, setelah Masjid Omar Ali Saifuddien yang megah. Masjid ini resmi dibuka pada tahun 1994 dan dinamai sesuai nama Sultan Brunei saat ini. Sultan juga menetapkan masjid ini sebagai wakaf, yang berarti masjid ini berfungsi sebagai wakaf amal.
2. Menampilkan kaca patri karya seniman terkenal

potret kubah Masjid Jame ‘Asr Hassanil Bolkiah (commons.wikimedia.org/Pangalau)
Salah satu fitur menonjol masjid ini adalah kubah kaca patri yang dibuat oleh seorang seniman asal Inggris, John Lawson. Terkenal karena keahliannya dalam kaca patri, Lawson dianggap sebagai salah satu tokoh terkemuka di bidang tersebut pada masanya. Ia juga mendesain jendela barat Kapel Henry VII di Westminster Abbey, berdasarkan informasi dari AirAsia Group Berhad.
John Lawson, seniman utama di Goddard & Gibbs Studios yang terhormat, diundang secara pribadi oleh Sultan Brunei, yang mengagumi karya sebelumnya. Untuk memastikan desain kaca patri selaras dengan prinsip-prinsip Islam, Lawson bekerja sama erat dengan ulama setempat. Ia juga bekerja sama dengan para kaligrafer untuk memasukkan unsur-unsur yang autentik dan sesuai ke dalam karya akhir.
3. Dibangun menggunakan material konstruksi terbaik

potret bagian dalam Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah (commons.wikimedia.org/Mstyslav Chernov)
Mencerminkan statusnya sebagai masjid nasional di salah satu negara terkaya di dunia, Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah dibangun hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Di antaranya adalah marmer Italia, granit yang bersumber dari Shanghai, dan karpet mewah dari Arab Saudi. AirAsia Group Berhad melaporkan bahwa bagian dalamnya ber-AC penuh dan lampu gantungnya dihiasi dengan kristal Swarovski yang berkilauan.
4. Memiliki pintu masuk pribadi untuk Sultan

potret pintu masuk pribadi Sultan Brunei ke Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah (commons.wikimedia.org/Balou46)
Selama kunjungan ke masjid, Sultan Brunei menggunakan jalan masuk pribadi yang mengarah ke pintu masuk terpencil di sisi utara, menurut AirAsia Group Berhad. Titik akses eksklusif ini menjamin privasi dan keamanan bagi keluarga kerajaan. Masjid ini juga dilengkapi eskalator pribadi yang disediakan khusus untuk Sultan dan kerabatnya.
Tingkat eksklusivitas ini menekankan pentingnya masjid sebagai tempat ibadah dan simbol kehormatan kerajaan. Penyertaan fitur-fitur pribadi menunjukkan penghargaan tinggi yang diberikan kepada monarki Brunei. Hal ini juga menggarisbawahi hubungan yang kuat antara kepemimpinan Sultan dan nilai-nilai Islam di negara tersebut.
5. Panduan berkunjung

potret Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah di malam hari (commons.wikimedia.org/Pangalau)
Karena lokasinya yang jauh dari pusat kota, cara paling mudah untuk engunjungi Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah adalah dengan mengikuti tur berpemandu. Visit Southeast Asia menambahkan bahwa pengunjung diharuskan untuk tetap diam, melepas sepatu, dan mengenakan jubah yang disediakan di pintu masuk. Selain itu, mengambil foto orang saat salat dilarang keras.
Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah melambangkan hubungan mendalam antara ketaatan beragama, warisan kerajaan, dan identitas budaya Brunei. Arsitekturnya yang memukau dan nilai spiritualnya menjadikannya tempat persinggahan penting bagi siapa pun yang menjelajahi negara Asia Tenggara ini.