Wisata  

Penerbangan Langsung Moskow-Bali Dibuka, Jejaring Baru Pariwisata dan Bisnis

Indonesia dan Rusia kini semakin dekat, secara harfiah. Salah satu hasil konkret dari pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin adalah dibukanya penerbangan langsung Moskow–Bali.

Rute ini jadi langkah besar dalam memperkuat konektivitas antarnegara dan membuka peluang baru di sektor pariwisata, perdagangan, hingga pendidikan.

Pertemuan kedua pemimpin negara yang berlangsung di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, pada 19 Juni 2025, menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis lintas sektor.

Dalam konferensi pers bersama, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa hubungan Indonesia–Rusia berada dalam momentum terbaiknya.

Terbang Langsung dari Rusia ke Bali
Rute penerbangan Moskow–Denpasar saat ini dioperasikan oleh maskapai Aeroflot, dengan frekuensi tiga hingga empat kali per minggu.

Penerbangan ini menggunakan Airbus A350-900, pesawat jarak jauh berkapasitas besar yang menawarkan kenyamanan penuh tanpa transit.

Tak hanya itu, pemerintah Indonesia membuka peluang untuk memperluas konektivitas udara ke kota-kota lain, sehingga wisatawan Rusia dapat langsung menjelajahi lebih banyak keindahan nusantara.

“Kami persilakan jika ingin menambah penerbangan, tak hanya ke Bali tetapi juga ke berbagai kota di Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.

Dampak Positif bagi Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Kehadiran rute langsung ini bukan hanya memudahkan perjalanan wisatawan, tetapi juga membawa manfaat luas untuk perekonomian. Rusia merupakan salah satu pasar pariwisata potensial, dan Bali sudah lama menjadi destinasi favorit wisatawan Rusia.

Dengan koneksi langsung ini, diharapkan terjadi lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara, peningkatan transaksi UMKM lokal, dan distribusi manfaat ekonomi yang lebih merata.

Terlebih, Indonesia juga sedang gencar mempromosikan destinasi di luar Bali, seperti Lombok, Yogyakarta, Labuan Bajo, dan Manado.

Langkah ini sejalan dengan kampanye pariwisata berkelanjutan yang terus digaungkan oleh pelaku industri dalam negeri, bahwa pariwisata bukan sekadar jumlah kunjungan, tapi juga kualitas pengalaman dan dampak ekonomi yang merata.