Dari komposisi menteri, pejabat setingkat menteri, dan wakil menteri (wamen) di Kabinet Merah Putih (KMP), beberapa diantaranya adalah kader Nahdlatul Ulama (NU). Lumayan banyak juga jumlahnya.
Menurut penelusuran Inilah.com, sejumlah kader NU diminta Presiden Prabowo untuk membantu di pemerintahannya, berproses di partai politik, organisasi masyarakat sipil, pemerintahan dan profesional. Inilah Daftarnya:
1. Saifullah Yusuf
Saifullah Yusuf yang karibnya disapa Gus Ipul yang saat ini menjabat Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dipercaya Presiden Prabowo menjabat menteri sosial (mensos).
Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, sempat menjabat Menteri Desa di era SBY, Wakil Gubernur Jawa Timur hingga Wali Kota Pasuruan periode 2019-2024.
Jam terbang Gus Ipul di dunia politik, tak bisa diremehkan. Pernah menjadi kader PDIP dan PKB. Lewat kedua partai itu, Gus Ipul menduduki berbagai posisi penting di pemerintahan.
2. Arifah Fauzi
Arifah Fauzi merupakan salah satu sekretaris Pengurus Pusat Muslimat NU, badan otonom NU yang dipimpin Eks Gubernur Jatim yang saat ini bertarung di Pilkada 2024, Khofifah Indar Parawansa.
Arifah adalah istri dari budayawan ternama, sekaligus mantan ajudan pribadi Presiden RI ke-5 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni Zastrow Al-Ngatawi. Perempuan kelahiran 28 Juli 1969 ini, dilantik Presiden Prabowo menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
3. Abdul Kadir Karding
Abdul Kadir Karding adalah kadar NU yang berproses dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sempat menjadi anggota DPR di pemerintahan pertama Jokowi. Kini, ketua alumni Universitas Negeri Diponegoro (Undip) Semarang ini dipercaya Presiden Prabowo menjabat Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Menteri BP2MI).
4. Erick Thohir
Erick Thohir termasuk kader Nahdlatul Ulama (NU), karena jabatannya sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU. Oleh Presiden Prabowo, Erick Thohir tetap dipercaya menjadi Menteri BUMN.
5. Aminudin Ma’ruf
Aminudin Ma’ruf adalah kader muda NU yang sempat menjadi Ketua Umum PB PMII 2014-2017. Sempat menjadi Wakil Bendahara di PP Gerakan Pemuda (GP) Ansor masa khidmat 2017-2024.
Selain aktif di NU, Aminudin sempat ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), organisasi relawan pemenangan Jokowi-KH Maruf Amin di Pilpres 2019. Dia diangkat menjadi staf khusus presiden dari kalangan milenial pada 2019-2024.
Kini, Aminudin Ma’ruf ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
6. Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar adalah ulama terkemuka kelahiran Bone, Sulawesi Selatan. Guru besar UIN Jakarta ini, mengenal NU saat belajar di pesantren di Sulsel.
Saat kuliah S1, Nasaruddin Umar sempat bergabung ke PMII IAIN Alaudin Ujung Pandang (UIN Makassar) pada 1984. Lulus S1 hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan studi S2 dan S3 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta).
Lulus magister pada 1992, Imam Besar Masjid Istiqlal ini diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Agama (Kemenag), sebagai dosen di IAIN Jakarta.
Di era Presiden SBY, dia ditunjuk sebagai wakil menteri agama periode 2011-2014. Kini, Prof Nasaruddin dipercaya Presiden Prabowo menjabat menteri agama (menag).
7. Rachmat Pambudy
Dikenal sebagai akademisi IPB University, Prof Rachmat Pambudy adalah kader Gerindra. Tatkala mengajar di IPB, dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Lembaga Pengembangan Pertanian NU.
Dikenal dekat dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Almarhum Hasyim Muzadi. Kini, dia dipercaya Presiden Prabowo menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
8. Juri Ardiantoro
Juri Ardiantoro sempat berkantor di istana sebagai stafsus Presiden Jokowi di ujung pemerintahannya.
Sebelum masuk lingkar istana, Juri aktif di PMII, bahkan pada 2021-2024, dia terpilih sebagai anggota Dewan Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII. Sempat pula menjadi pengurus aktif di PKC PMII DKI Jakarta.
Juri sempat masuk Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin dan TKN Prabowo-Gibran. Kini, aktivis PMII ini ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Wakil Menteri Sekretariat Negara.
9. Nusron Wahid
Nusron Wahid yang sempat menjabat Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), memang aktif di NU sejak kecil. Nasibnya moncer setelah menjabat Ketua Umum PB PMII sepanjang 2000-2003. Dia aktif di PMII sejak kuliah di UI jurusan sejarah.
Peruntungan politiknya sepertinya memang ‘nyangkut’ di pohon beringin. Lewat Golkar, dia langganan anggota DPR periode 2004 hingga 2019.
Sempat terpilih Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BNP2TKI pada 2014-2019. Kemudian masuk ke DPR lagi hingga 2024 dan terpilih lagi.
Kali ini, dia harus merelakan kursi parlemen yang susah payah diraihnya. Tapi namanya rezeki, Nusron dipilih Presiden Prabowo Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
10. Muhaimin Iskandar
Nama akrabnya Cak Imin, siapa tak kenal dia. Namanya semakin tenar karena ikutan di Pilpres 2024. Menjadi pasangan Anies Baswedan, Cak Imin kondang dengan tagline “gak bahaya tah’.
Sejak kuliah di Fisipol UGM, pria bernama asli Abdul Muhaimin Iskandar (AMI) ini, dikenal sebagai aktivis tulen. Lincah dalam bermain politik.
Usai menjabat Ketum PMII, Cak Imin bekerja di sejumlah tempat hingga diajak pamannya, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) masuk PKB hingga menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen).h
Meski kalah, toh nasibnya masih dibayangi kemujuran. Karena masih dipercaya menjabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Selain itu, Presiden Prabowo mendapuknya sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat
Artinya, 20 tahun Muhaimin mampu bertahan di pucuk pimpinan PKB. Di pemerintahan dan parlemen, posisi penting selalu tersedia untuknya. Kalau tidak pimpinan DPR, MPR ya kursi menteri. Hanya kursi presiden atau wapres yang belum dijamahnya. (Sumber)