Patrick Kluivert resmi menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, menambah satu lagi perhentian dalam kariernya yang penuh berliku. Mantan striker top ini baru berusia 48 tahun, tetapi telah membangun perjalanan profesional yang luas dan beragam sejak gantung sepatu pada 2008.
Karier Bermula di Lapangan, Berlanjut di Bangku Pelatih
Kluivert mengakhiri karier bermainnya di Lille setelah perjalanan gemilang bersama Ajax, Barcelona, dan AC Milan. Setelah pensiun, ia memulai karier kepelatihan sebagai pelatih striker di AZ Alkmaar. Dari sana, perjalanan kariernya benar-benar melesat ke berbagai penjuru dunia.
Beberapa perhentian penting dalam kariernya meliputi:
- Australia: Sebagai asisten pelatih Brisbane Roar di bawah Ange Postecoglou, yang kini memimpin Tottenham Hotspur.
- Belanda: Pelatih Jong Twente dan asisten pelatih timnas Belanda di bawah Louis van Gaal, termasuk di Piala Dunia 2014.
- Curacao: Pernah menjabat sebagai pelatih kepala dan penasihat teknis.
- Paris Saint-Germain: Menjabat sebagai direktur olahraga.
- Cameroon: Asisten pelatih timnas bersama Clarence Seedorf.
- Barcelona: Kepala akademi La Masia, pusat pembinaan pemain muda yang terkenal di dunia.
- Turki: Melatih Adana Demirspor sebelum akhirnya pindah ke Asia untuk memimpin Timnas Indonesia.
Misi Besar di Asia
Sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, Kluivert mengemban tugas berat untuk membawa Garuda lolos ke Piala Dunia 2026. Dengan latar belakang sebagai pemain kelas dunia dan pengalaman luas di berbagai posisi kepelatihan, PSSI berharap Kluivert dapat memimpin Indonesia ke pentas dunia.
Indonesia, yang kini berada di posisi ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia zona Asia, memiliki peluang besar untuk lolos, baik melalui jalur langsung maupun playoff. Kluivert akan bekerja sama dengan pemain-pemain diaspora berbakat seperti Jay Idzes, Maarten Paes, dan Thom Haye untuk mewujudkan ambisi besar ini.
CV kepelatihan 5 Benua
Sejak pensiun, Kluivert telah memegang 14 posisi berbeda dalam dunia sepak bola, mencakup lima benua (Eropa, Asia, Amerika Utara, Afrika dan Australia(Oseania). Dengan jadwal padat dan ambisi besar, ia membuktikan bahwa duduk diam bukanlah gaya hidupnya.
Riwayat Karier Patrick Kluivert
Tanggal Mulai | Klub/Negara | Peran |
---|---|---|
18 Juli 2008 | AZ Alkmaar | Pelatih striker |
1 Januari 2010 | Brisbane Roar | Asisten pelatih |
11 Agustus 2010 | NEC | Pelatih striker |
1 Juli 2011 | Jong Twente | Pelatih kepala |
1 Agustus 2012 | Belanda | Asisten pelatih |
5 Maret 2015 | Curacao | Pelatih kepala |
1 Juli 2016 | Ajax U-19 | Pelatih kepala |
14 Juli 2016 | PSG | Direktur olahraga |
4 Agustus 2018 | Kamerun | Asisten pelatih |
25 Juli 2019 | Barcelona | Kepala akademi La Masia |
14 Mei 2021 | Curacao | Pelatih interim |
1 Juli 2023 | Adana Demirspor | Pelatih kepala |
8 Januari 2025 | Indonesia | Pelatih kepala |
Kini, Kluivert memulai babak baru di Asia Tenggara, dengan tugas yang tidak hanya menuntut kemampuan teknis tetapi juga pemahaman akan budaya sepak bola Indonesia. Dengan ambisi besar dan pengalaman lintas benua, Kluivert memiliki peluang untuk mencetak sejarah baru bersama Garuda.(Sumber)