2 Syarat Agar Lorenzo Bangkit Dari Masa Kegelapan di MotoGP

Jorge Lorenzo dipercaya masih memiliki kemungkinan kembali ke performa terbaiknya dengan dua syarat.

Jorge Lorenzo sedang berada pada titik terendahnya. Pemenang lima gelar juara dunia itu tidak mampu finis di posisi 10 besar pada musim debutnya bersama Repsol Honda.

Lorenzo dianggap sudah kehilangan tajinya di ajang balap motor kelas utama dan bahkan santer diisukan bakal segera pensiun.

Namun, jika ditelaah kembali, menurunnya performa Lorenzo pada musim ini bukanlah akibat dari kesalahannya semata.

Oleh karena itu, Lorenzo berpeluang besar kembali ke penampilan terbaiknya.

Dilansir dari Bolasport.com berikut, dua syarat yang harus dipenuhi oleh Lorenzo agar dapat kembali ke performa terbaiknya:

1. Pulih dari cedera

Cedera adalah masalah “normal” yang dihadapi seorang atlet. Namun, cedera yang dialami Lorenzo sayangnya tidak tiba pada waktu yang tepat.

Setelah dua cedera beruntun pada pengujung musim 2018, Lorenzo mempersulit hidupnya dengan cedera pergelangan tangan jelang tes pramusim MotoGP 2019.

Padahal kesempatan uji coba jelas berharga bagi Lorenzo yang saat itu bersiap untuk melakoni musim perdana bersama Repsol Honda.

Masalah Lorenzo semakin pelik dengan cedera tulang belakang saat sesi latihan bebas GP Belanda pada Juni 2019. Dia pun terpaksa absen selama dua bulan.

Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi Lorenzo, lebih-lebih motor Honda RC213V dikenal sangat menguras fisik pembalapnya.

2. Membalap bersama dengan Yamaha

Jorge Lorenzo beberapa kali mengeluhkan motor Honda RC213V yang kaku dan sulit untuk dikendalikan saat melewati tikungan.

Akan tetapi, keberadaan Marc Marquez sebagai pembalap utama Honda membuat masukan dari Lorenzo terancam tidak mendapat tanggapan serius.

Kembali ke Yamaha bisa menjadi solusi bagi Lorenzo untuk mengulangi kesuksesannya.

Tidak dapat dimungkiri bahwa masa kejayaan Lorenzo adalah saat dirinya membalap bersama Yamaha.

Ketimbang Ducati, motor Yamaha lebih “kalem” sehingga sangat sesuai dengan karakter balapan Lorenzo yang halus namun juga tegas alias konsisten.

Kombinasi antara karakter dan motor yang sesuai membuat Lorenzo sukses memboyong tiga gelar juara dunia pada musim 2010, 2012, dan 2015. [bolasport]