Demonstrasi yang diikuti ribuan mahasiswa di depan gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9) sore berlangsung ricuh. Akibatnya, sebagian mahasiswa terpukul mundur hingga ke arah Slipi, Jakarta Barat, dan arah Semanggi, Jakarta Pusat.
Di tengah situasi yang memanas, seorang sopir angkutan umum, tampak mengevakuasi beberapa mahasiswa Trisakti yang cedera di garis terdepan tempat mahasiswa demo.
“Saya cuma membantu, kasihan saja sama mereka. Ini tadi mata saya kena gas air mata juga pas lewat DPR, dikasih air juga sama mereka (mahasiswa) buat basuh muka,” ujar sopir angkot yang enggan menyebutkan namanya itu kepada IDN Times.
Hingga pukul 17.21 WIB, mahasiswa masih bertahan di dua titik yakni di jalan arah Semanggi dan Slipi. Mereka menjauh dari pintu gerbang gedung DPR/MPR RI, setelah polisi menghalau mereka dengan gas air mata dan kendaraan Water Cannon, karena mahasiswa memanjat pagar gedung DPR.
Demonstrasi ini berlangsung hingga Rabu (25/9) pukul 00.00 WIB. Sebelum massa membubarkan diri, mereka sempat membakar sepeda motor di sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta Barat. Massa aksi juga sempat membakar papan reklame dan pos polisi di perempatan Slipi-Petamburan, yang tak jauh dari Stasiun Palmerah.
Selang 30 menit kemudian, sekitar 30 prajurit TNI dikerahkan di sekitar perempatan Slipi-Petamburan. Dengan pendekatan persuasif, TNI akhirnya berhasil membubarkan massa. [swamedium]
