News  

Reshuffle Menteri tak Boleh Pandang Bulu

Presiden Prabowo Subianto (IST)

Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menegaskan Presiden Prabowo Subianto tidak boleh pandang bulu dalam melakukan reshuffle menteri.

“Dalam melakukan reshuffle, saya kira tidak boleh pandang bulu, baik yang berasal dari parpol, non-parpol, maupun dari teknokrat dan tim sukses,” ujar Lili, Minggu (9/2).

“Jika mereka kinerjanya jelek dan/atau tidak loyal, mestinya tetap di-reshuffle,” tambahnya.

Lili menerangkan guna melakukan reshuffle, Prabowo perlu mengacu pada pakta integritas, loyalitas dan kinerja serta bisa juga mengacu pada kebijakan yang kontra produktif dari menteri yang bersangkutan.

“Keinginan untuk melakukan reshuffle tersebut jangan sampai juga sekedar wacana karena bisa menggerus kepercayaan publik,” tuturnya.

Sebelumnya, Prabowo memberikan ultimatum bahwa dirinya tidak segan-segan menindak pihak-pihak yang masih bandel. Termasuk, aparat yang tidak berpihak kepada rakyat.

Menurut Prabowo, dirinya sudah memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk melakukan perbaikan di 100 hari kerja pemerintahannya. Namun bila peringatan itu tidak dihiraukan, Prabowo tidak segan menindak tegas.

“100 hari pertama ya saya sudah beri peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, saya akan tindak,” kata Prabowo dalam pidatonya di Resepsi Harlah Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2) lalu. (Sumber)