Wisata  

Menelusuri Legenda Jin Berbentuk Ikan Raksasa di Gua Liang Tapah di Tapin

Kawan pernah mendengar tentang Gua Liang Tapah? Gua ini merupakan salah satu bentuk surga di bumi Kalimantan yang menyimpan keindahan tersembunyi di dalamnya. Terletak di Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, gua Gua Liang Tapah menyajikan pesona alam yang menakjubkan sekaligus cerita sejarah yang menegangkan.

Asal Usul Gua Liang Tapah

Informasi Banua

Nama “Liang Tapah” sendiri berasal dari bahasa Banjar yang berarti “gua yang terbuka”, menggambarkan kondisi gua yang terletak di area terbuka dengan pemandangan alam. Nama “Liang Tapah” juga dipercaya berasal dari legenda lokal yang menyebutkan bahwa di dalam goa ini hidup ikan tapah raksasa yang dianggap sebagai jin berbentuk ikan. Warga setempat percaya bahwa ikan tapah ini hanya muncul pada malam hari dengan mata yang menyala.

Gua ini memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat lokal. Dikenal sebagai tempat yang memiliki nilai sejarah bagi penduduk setempat, Gua Liang Tapah sering kali digunakan sebagai tempat berlindung dan tempat beribadah oleh nenek moyang suku Banjar. Ada pula cerita rakyat yang menceritakan bahwa gua ini pernah menjadi tempat persembunyian bagi orang-orang yang menghadapi ancaman.

Meskipun demikian, tidak ada catatan sejarah pasti mengenai asal-usul gua ini. Namun, keberadaannya yang sudah terbentuk sejak ratusan tahun lalu membuatnya menjadi bagian penting dalam budaya dan tradisi masyarakat setempat.

Kemegahan Gua Liang Tapah

Suasana di sekitar Gua Liang Tapah sangat menenangkan karena dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rindang dan udara yang sejuk. Suara gemericik air dari sungai yang mengalir di dekat gua juga menambah kesan tenang yang membuat Kawan betah berlama-lama di sana.

Suasana tersebut tidak jarang membuat pengunjung memanfaatkan waktu di sekitar gua untuk beristirahat atau melakukan beragam aktivitas seperti piknik dan berfoto, sambil menikmati pemandangan alam yang indah. Gua Liang Tapah juga memiliki jalanan yang mudah diakses bagi pengunjung yang ingin berjalan-jalan menyusuri sekeliling gua. Maka dari itu ada banyak pengunjung yang memilih untuk melakukan susur gua dan berada lebih dekat dengan alam.

Gua Liang Tapah sendiri memiliki panjang sekitar 220 meter, tidak terlalu luas untuk disusuri sehingga memungkinkan pengunjung untuk menjelajahi berbagai sudutnya. Kondisi geologi gua ini juga menunjukkan proses pembentukan yang panjang, di mana ada mata air yang mengalir dan membentuk struktur batu yang beragam dan unik.

Gua sepanjang 200 meter ini memiliki kondisi geologi yang menarik. Terbentuk dari proses alam yang berlangsung ribuan tahun, Gua Liang Tapah merupakan hasil dari erosi air yang mengalir melalui batuan karst yang keras. Sebagai gua karst, Liang Tapah memiliki formasi stalaktit dan stalagmit yang cukup unik.

Dinding-dinding gua yang halus dan bertekstur menambah keindahan alami yang menawan. Selain itu, keindahan geologi gua ini juga menarik perhatian para peneliti dan ahli geologi yang ingin mempelajari formasi batuan alami yang terjadi selama ribuan tahun.

Aktivitas di Gua Liang Tapah

Pengunjung dapat melihat formasi batuan yang menjulang, serta menikmati sejuknya mata air yang mengalir di dalam gua. Selain berenang, pengunjung juga dapat mengabadikan momen dengan berfoto di berbagai sudut gua yang eksotis.

Goa Liang Tapah: Pesona Wisata Alam Bawah Tanah Kalimantan Selatan Di Hiasi  Keunikan Telaga Bidadari - Berita Wisata

Gua Liang Tapah juga menjadi tempat yang ideal bagi para wisatawan yang tertarik dengan geoturisme. Menyusuri lorong-lorong gua dan mengamati formasi geologi yang ada dapat memberikan pengalaman yang tidak terlupakan.

Pengunjung juga bisa mengenai bagaimana alam bekerja dalam menciptakan keindahan batuan yang luar biasa. Di sekitar gua juga terdapat aliran sungai yang jernih dan berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di sekitarnya, menambah keanekaragaman hayati di kawasan ini.