Sobat Cahaya Islam, istilah mahabbah mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Dalam bahasa Arab, mahabbah berarti kecintaan atau kasih sayang yang mendalam. Memahami macam-macam mahabbah sangat penting agar kita dapat menempatkan cinta pada tempat yang tepat sesuai ajaran syariat.
Dalam Islam, mahabbah tidak hanya tertujukan kepada sesama manusia, tetapi juga kepada Allah SWT, Rasulullah ﷺ, dan hal-hal yang dicintai oleh Allah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an,
“Dan orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 165).
Ayat ini menegaskan bahwa cinta kepada Allah adalah bentuk mahabbah tertinggi yang harus setiap Muslim miliki. Rasulullah ﷺ juga bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ، وَوَالِدِهِ، وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga aku lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia semuanya.” 1
Apa Saja Macam-Macam Mahabbah?
Sobat Cahaya Islam, ada berbagai jenis mahabbah yang perlu kita ketahui. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Mahabbah kepada Allah
Ini adalah bentuk cinta tertinggi yang harus kita miliki sebagai Muslim. Mahabbah kepada Allah dapat kita tunjukkan dengan ketaatan kepada-Nya, beribadah dengan ikhlas, dan menjauhi larangan-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ، الْغَنِيَّ، الْخَفِيَّ
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang bertakwa, kaya hati, dan tidak banyak menuntut.” 2
Hadits di atas menjelaskan beberapa sifat hamba yang dicintai Allah. Kata kunci di sini adalah “bertakwa”, “kaya hati”, dan “tidak banyak menuntut”. Bertakwa berarti takut kepada Allah dan senantiasa menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
Sifat ini merupakan fondasi dari segala bentuk ketaatan dan kedekatan dengan Allah. Kaya hati di sini berarti merasa cukup dengan apa yang Allah berikan dan tidak terus-menerus menginginkan lebih. Sifat ini menjauhkan kita dari sifat tamak dan duniawi.
2. Mahabbah kepada Rasulullah ﷺ
Cinta kepada Rasulullah ﷺ adalah bentuk mahabbah yang menjadi kewajiban umat Islam. Hal ini terwujudkan dengan mengikuti sunnahnya, bershalawat, dan menjadikan beliau sebagai teladan dalam kehidupan. Dalam QS. Al-Ahzab: 21, Allah berfirman,
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” 3
3. Mahabbah kepada Sesama Muslim
Sobat, mahabbah kepada sesama Muslim mencerminkan ukhuwah Islamiyah yang kuat. Islam mengajarkan kita untuk mencintai saudara seiman sebagaimana kita mencintai diri sendiri. Rasulullah ﷺ bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak sempurna iman seseorang hingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri.” 4
Hadits ini memberikan penekanan yang sangat kuat pada pentingnya memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama muslim. Kesempurnaan iman seseorang tidak hanya diukur dari kualitas ibadah mahdhahnya, namun juga dari bagaimana ia memperlakukan saudara seimannya.
Mencintai saudara seiman seperti mencintai diri sendiri berarti merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita, baik suka maupun duka. Hal ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari saling tolong menolong, saling menghormati, hingga saling menjaga kehormatan.
4. Mahabbah kepada Keluarga
macam-macam mahabbah
Mahabbah kepada keluarga adalah bentuk cinta yang membawa keberkahan. Islam menekankan pentingnya menjaga hubungan kekeluargaan. Dalam QS. An-Nisa: 36, Allah SWT berfirman,
“Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan jauh…” 5
Sobat Cahaya Islam, salah satu contoh perilaku mahabbah yang bisa kita lakukan adalah membantu saudara seiman yang membutuhkan, menunjukkan rasa hormat kepada orang tua, dan mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ. Tindakan-tindakan kecil ini dapat menjadi cerminan cinta yang tulus dan mendekatkan pribadi kita kepada Allah.
Memahami macam-macam mahabbah adalah kunci untuk menempatkan cinta pada tempat yang benar sesuai ajaran Islam. Dengan mencintai Allah, Rasul, sesama Muslim, dan keluarga, kita dapat menciptakan kehidupan yang penuh berkah. Jangan lupa untuk senantiasa mengamalkan mahabbah dalam kehidupan agar kita selalu berada di jalan yang diridhai-Nya.