Sikap Presiden Prabowo Subianto terhadap Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan publik. Banyak kalangan sebelumnya menaruh harapan besar kepada Prabowo untuk membawa perubahan signifikan, termasuk dalam hal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Namun, muncul kekhawatiran bahwa Prabowo justru menunjukkan sikap yang lunak terhadap lingkaran kekuasaan Jokowi.
Menurut pengamat sosial Memet Hakim, Prabowo yang sebelumnya dikenal sebagai sosok tegas kini terlihat lebih kompromistis terhadap berbagai kebijakan dan tokoh-tokoh dalam pemerintahan Jokowi. Hal ini dinilai sebagai sinyal negatif bagi rakyat yang menginginkan perubahan signifikan.
“Saya yakin banyak rakyat berharap Prabowo mampu memperbaiki berbagai kerusakan sistem hukum dan kebijakan yang terjadi selama 10 tahun terakhir. Namun, jika melihat sikapnya yang cenderung pasang badan untuk Jokowi, rakyat harus siap kecewa,” ujar Memet kepada Radar Aktual, Jumat (21/3/2025).
Salah satu poin yang disorot adalah bagaimana Prabowo terlihat tidak mengambil langkah tegas terhadap tokoh-tokoh yang selama ini dikritik masyarakat. Nama-nama seperti Erick Thohir, Budi Arie, hingga konglomerat yang dekat dengan pemerintahan Jokowi disebut tetap mendapat perlindungan.
“Jika Prabowo tetap bersikap lunak kepada orang-orang yang diduga memiliki rekam jejak meragukan dalam pemerintahan sebelumnya, maka kepercayaan publik bisa semakin menurun,” lanjut Memet.
Bahkan, kritik juga muncul terkait dugaan pelanggaran hukum yang melibatkan beberapa tokoh di lingkaran Jokowi, termasuk isu yang melibatkan putranya, Gibran Rakabuming Raka. Beberapa pihak menilai bahwa Prabowo seharusnya menunjukkan independensinya dan tidak ragu dalam menegakkan hukum secara adil.
Harapan publik terhadap kepemimpinan Prabowo masih tinggi. Namun, semakin banyak suara kritis yang mempertanyakan sejauh mana keberanian Prabowo dalam mengambil langkah nyata. Apakah ia akan tetap mengikuti pola kebijakan pemerintahan Jokowi, atau benar-benar melakukan reformasi yang dijanjikan?
Memet menyarankan agar Prabowo segera memperjelas sikapnya, terutama dalam hal penegakan hukum dan transparansi pemerintahan. Jika tidak, ada potensi besar bahwa dukungan publik akan mulai goyah bahkan sebelum ia resmi menjabat sebagai presiden.
“Di tengah ekspektasi tinggi ini, publik menunggu apakah Prabowo akan benar-benar membawa perubahan atau justru sekadar melanjutkan kebijakan lama tanpa banyak perbedaan. Apakah Prabowo akan tetap berani bersikap tegas, atau justru semakin terikat dalam kompromi politik? Waktu yang akan menjawabnya,” pungkasnya.
