Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi disebut sulit mau menemui Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di momen lebaran. Pasalnya Jokowi dianggap sebagai kunci keretakan hubungan.
Hal itu disampaikan Analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, ketika ditanya soal belum ada tanda-tanda Jokowi-Megawati berlebaran.
“Jokowi adalah tokoh kunci keretakan hubungan Megawati, sehingga akan sulit lakukan inisiatif menemui Megawati, sekaligus ini mengkonfirmasi bahwa Jokowi memang telah lakukan kekeliruan dengan manuvernya yang membuat Megawati kecewa cenderung sakit hati,” kata Dedi kepada Suara.com, Jumat (4/4/2025).
Ia mengatakan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sekalipun yang secara normal lakukan manuver saat menjabat di kabinet Megawati, teratur mendirikan Parpol, namun tetap sulit.
“Tetap saja masuk daftar musuh Megawati, terlebih Jokowi yang dibesarkan PDIP dan Megawati justru lakukan “penusukan” tentu kian mustahil hubungan terbangun kembali,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kemungkinan sudah banyak pihak yang ingin mempertemukan Jokowi dengan Megawati namun hingga saat ini belum terlaksana.
“Bisa jadi pihak yang mengupayakan pertemuan Jokowi dan Megawati cukup banyak, tetapi Megawati sangat mungkin belum merestui pertemuan itu,” katanya.
“Dan, bagi negara rusaknya relasi Jokowi dengan Megawati tidak miliki dampak apapun,” sambungnya.
Terpisah, Politisi PDI Perjuangan (PDIP), M Guntur Romli, mengungkapkan hingga kekinian belum ada pemohonan maaf lebaran dari Joko Widodo atau Jokowi dan putranya Gibran Rakabuming Raka kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Guntur menyampaikan ucapan permohonan maaf lebaran dari Jokowi dan Gibran memang tak diharapkan oleh PDIP.
“Tidak ada ucapan lebaran dan permohonan maaf dari Jokowi dan Gibran, serta juga tidak diharapkan,” kata Guntur kepada Suara.com, Kamis (3/4/2025).
Ia mengatakan sebenarnya Megawati sendiri tak ada masalah dengan siapa pun secara personal.
“Secara personal Ibu Megawati Soekarnoputri tidak ada masalah dengan siapapun, termasuk dengan Jokowi dan Gibran,” katanya.
“Bahkan Ibu Megawati menebarkan jasa kepada siapapun, kalau ada yg berkhianat dan membalas dgn air tuba kepadanya, maka itu urusan mereka,” Guntur menambahkan.
Adapun Guntur menyampaikan Megawati tak menggelar open house di momen lebaran 2025 ini.
“Ibu Megawati tidak menggelar open house, lebaran hanya untuk keluarga, kolega, sahabat dan pengurus DPP,” pungkasnya.
Kata Joman
Sebelumnya, Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer alias Noel, menilai momen lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2025 harus dimanfaatkan untuk bersilahturahmi. Termasuk oleh Presiden ketujuh RI Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan Noel saat ditanya apakah perlu Jokowi bersilahturahmi lebaran ke Megawati.
Awalnya ia mengatakan, jika dirinya sudah melakukan silahturahmi lebaran dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
“Tadi saya juga baru bersilaturahmi dengan Mbak Puan tadi, ada fotonya gini,” kata Noel ditemui usai kunjungan open house di Rumah Dinas Rosan Roeslani di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2025).
Menurutnya, langkah silaturahminya dengam Puan jadi kesempatan untuk bermaaf-maafan.
“Itu artinya ya kita kan ini momen idul fitri ya kan? Masa nggak memaaf-maafann ya nggak?,” ujarnya.
Untuk itu, kata dia, momen lebaran ini harus bisa dimanfaatkan untuk bersilahturahmi dan bermaafan. Terlebih oleh Jokowi dan Megawati.
“Saya rasa ini momennya untuk bersilaturahmi lah sebagai anak bangsa, kader bangsa, saya rasa itu,” pungkasnya.(Sumber)