Politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menyampaikan apresiasi dan kesan mendalamnya usai menonton wawancara eksklusif Presiden Prabowo Subianto dengan tujuh jurnalis senior selama 3,5 jam. Menurut Jansen, wawancara tersebut sangat reflektif, jujur, dan membuka banyak sisi personal maupun visi kebijakan presiden ke depan.
Dalam pernyataannya yang diunggah melalui media sosial, Jansen mengungkapkan bahwa wawancara itu memberi gambaran utuh tentang sosok Prabowo Subianto — dari masa kecil hingga cara berpikirnya dalam menyusun arah kebijakan pemerintahan.
“Jawaban-jawaban yang Pak Prabowo sampaikan bagus, reflektif, jujur bahkan apa adanya. Dari wawancara ini kita jadi lebih mengenal Pak Prabowo, menjadi tahu pikiran-pikirannya, cita-citanya, termasuk apa yang akan dilakukan Pak Prabowo untuk Indonesia ke depan,” ujar Jansen di akun X (Twitter), Selasa (8/4/2025)
Wawancara panjang itu, kata Jansen, tidak hanya membahas isu-isu aktual, tetapi juga menggali pengalaman pribadi Prabowo yang menjadi latar dari banyak kebijakannya. Salah satunya adalah program makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia yang menjadi program prioritas pemerintahannya.
“Di wawancara ini dijelaskan komplit latar belakangnya. Langsung dari sudut orang pertama,” ucap Jansen.
Mengutip pernyataan Pemimpin Redaksi Detik, Alfito Deannova, yang juga diamini oleh Prabowo, Jansen menyebut bahwa pemerintahan ini akan menempuh jalur “back to basic”. Fokus utama berada pada pembenahan hal-hal fundamental seperti kemandirian pangan, energi, air, pendidikan, dan penguatan koperasi.
Dalam wawancara tersebut, Presiden Prabowo secara terbuka memberikan penilaian terhadap pemerintahannya yang baru berjalan lima bulan. Ia memberi nilai enam dari sepuluh.
“Beliau juga sadar masih banyak kekurangan… bahkan beliau mengatakan jika di tahun keempat nanti merasa pemerintahannya tidak berhasil, beliau tidak akan maju lagi. Lebih memilih istirahat,” ungkap Jansen, mengutip pernyataan Prabowo.
Presiden Prabowo juga menjawab isu hangat terkait RUU TNI, dengan menegaskan bahwa tidak ada agenda dwifungsi TNI. Isu yang dibahas utamanya terkait usia pensiun jenderal, agar tidak terlalu cepat berganti dan kehilangan produktivitas.
Selain itu, dalam wawancara ini juga terungkap pertemuan Presiden dengan para “9 Naga” — kelompok taipan yang dikenal memiliki pengaruh ekonomi besar — dan apa yang disampaikan Prabowo kepada mereka.
Salah satu momen menarik dalam wawancara adalah ketika Prabowo menjawab pertanyaan terkait kehadiran Thaksin Shinawatra dalam struktur pemegang saham Danantara. Menurut Prabowo, ia tidak ingin mencampuri dinamika politik dalam negeri Thailand.
“Dia itu menang pemilu berkali-kali di Thailand. Dia digulingkan dan dikudeta, setelah itu diperkarakan. Kamu tahu lah ini politik…” kata Prabowo, sebagaimana ditirukan oleh Jansen.
Jansen juga memperhatikan ekspresi para jurnalis selama wawancara berlangsung. Menurutnya, para pewawancara tampak semakin kagum seiring waktu berjalan.
“Bahkan sudah 3 jam pun mereka masih terus ingin tambah. Karena beliau menjawabnya bergaya storytelling, enak sekali didengar,” kata Jansen.
Ia menilai wawancara ini sebagai yang paling komprehensif dari Presiden Prabowo sejauh ini, dan menyarankan masyarakat menontonnya sendiri untuk menilai langsung visi dan cara berpikir Presiden.
“Perbedaan pandangan sah-sah saja. Tapi menurut saya ini wawancara terkomplit Pak Prabowo. Jadi mari ditonton teman-teman semua. Dan silakan berikan penilaian sendiri,” tutup Jansen.