Modus penipuan lowongan kerja luar negeri makin beragam, dari iming-iming gaji tinggi hingga modus biaya admin. Kenali ciri-cirinya agar tidak jadi korban.
Bekerja di luar negeri menjadi impian banyak orang, khususnya bagi mereka yang ingin mencari pengalaman baru, karier, dan penghasilan yang baik.
Sayangnya, situasi ini malah dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk membuat lowongan kerja palsu.
Oknum ini menyasar calon pekerja yang tidak paham prosedur kerja di luar negeri.
Alih-alih mendapat pekerjaan di luar negeri, calon pekerja yang kena tipu malah akan diminta uang dalam jumlah besar.
Modus-Modus Penipuan Lowongan Kerja Luar Negeri yang Harus Diketahui
Perlu diketahui, para pelaku penipuan tidak selalu menggunakan satu metode untuk menipu korban-korbannya.
Biar tidak menjadi korban, mari simak modus-modus penipuannya berikut ini:
1. Penipuan di Media Sosial
Media sosial sering dijadikan tempat untuk memasarkan suatu produk. Namun sayangnya, platform ini juga menjadi tempat pelaku untuk mencari korbannya.
Sebenarnya sejumlah media sosial ternama seperti Facebook, LinkedIn, X, dan lainnya, sudah memiliki prosedur khusus untuk menilai iklan palsu atau asli.
Namun para pelaku sangat lihat melewati masalah ini dengan membuat iklan lowongan kerja palsu yang terlihat seolah-olah asli, kredibel, dan sebagainya.
2. Tidak Ada Kualifikasi Khusus
Pelaku biasanya mengiklankan iklan lowongan kerja tanpa adanya kualifikasi khusus yang jelas.
Perlu diketahui, apapun jenis pekerjaannya, setiap lowongan pekerjaan pasti memiliki rincian kualifikasi pekerja yang dibutuhkan, seperti pendidikan, pengalaman kerja, atau keahlian khusus seperti berbahasa asing.
Jadi bila melihat ada lowongan kerja tanpa mencantumkan informasi kualifikasi, bisa dipastikan itu adalah lowongan kerja palsu atau penipuan.
3. Iming-Iming Gaji Tinggi
Banyak influencer yang membahas tentang perbandingan gaji dalam negeri dan luar negeri. Atas dasar inilah, banyak orang yang tertarik untuk bekerja di luar negeri.
Informasi yang disampaikan oleh influencer benar apa adanya. Tapi Anda harus periksa terlebih dahulu jenis pekerjaan apa yang dimaksud olehnya.
Bila pekerjaan di kelas “mudah” seperti bekerja di pabrik, gajinya memang lebih besar dari di Indonesia, tapi nilainya setara dengan UMR di sana.
Jadi selalu waspada saat menemukan lowongan kerja yang menawarkan posisi “mudah” dengan gaji fantastis.
4. Penawaran yang Berlebihan
Selain gaji tinggi, biasanya lowongan kerja palsu juga memberikan tawaran yang berlebihan kepada calon pekerja, seperti biaya keberangkatan, tempat tinggal, fasilitas gym, dan makan siang.
Tawaran ini memang sengaja dibuat untuk memancing calon pelamar yang ingin mencari pekerjaan di luar negeri.
Balik lagi ke nomor tiga. Tawaran ini mungkin bisa didapatkan bila Anda melamar pekerjaan di kelas sulit, seperti level manajerial.
Tapi bila tawaran ini diberikan untuk pekerja di level “mudah”, kemungkinannya sangat kecil.
5. Lokasi Perusahaan Tidak Jelas
Seperti loker palsu dalam negeri, iklan lowongan kerja di luar negeri juga sering tidak menampilkan informasi jelas terkait lokasi perusahaan.
Meskipun mereka berani memberikan alamat dan website perusahaan, Anda tetap harus berhati-hati. Sebab bisa jadi alamat yang diberikan palsu.
Agar terhindar dari penipuan, cobalah periksa alamat yang diberikan oleh pelaku di Google Maps. Setelah itu, aktifkan fitur “Street View” untuk melihat suasana di sekitar lokasi.
Bila perumahan, segera tinggalkan. Tapi bila berada di lokasi perkantoran, cobalah periksa website perusahaan untuk melihat adanya kejanggalan.
6. Tidak Pakai Visa Pekerja
Syarat utama untuk bisa bekerja di luar negeri adalah memiliki visa pekerja. Jadi bila rekruter memberikan visa liburan, bisa dipastikan lowongan pekerjaan itu palsu.
Rekruter bisa mengelak memakai bahasa keren apapun untuk menipu korban-korbannya.
Tapi satu hal yang harus diingat.
Jenis pekerjaan apapun, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di luar negeri wajib memiliki visa bekerja, karena ini sudah menjadi syarat utama yang akan menjadi status seseorang dianggap sebagai pekerja legal di luar negeri.
7. Membayar Sejumlah Uang
Baik lowongan pekerjaan di dalam negeri maupun luar negeri tidak akan meminta sejumlah uang kepada pelamar.
Jadi meskipun Anda melamar pekerjaan untuk perusahaan di luar negeri, jangan pernah memberikan uang satu persen pun kepada mereka, entah itu alasan biaya di muka (DP), biaya keberangkatan, biaya administrasi, cek kesehatan, pembuatan visa, dan lain-lain.
Bila ada yang meminta bayaran seperti ini, sudah sangat jelas ini adalah lowongan palsu. Jadi hindari lowongan pekerjaan seperti ini.(Sumber)