Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha mengapresiasi upaya pelestarian seni ukir Jepara saat mengunjungi sentra industri furnitur di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (19/4/2025).
Ia mendorong peningkatan kualitas dan kreativitas seni ukir Jepara agar mampu bersaing di pasar global.
Giring mengaku terkesan dengan keindahan dan detail seni ukir khas Jepara yang telah menjadi daya tarik pembeli dari berbagai negara.
“Saya baru sampai, langsung ada pembeli dari Chicago. Dia bilang kualitas ukiran Jepara luar biasa dan akan membeli untuk mengisi hotel-hotel di Amerika. Ini luar biasa,” ujar Giring.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menilai, pelestarian seni ukir Jepara melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah merupakan langkah strategis yang layak diapresiasi.
Ia juga berkomitmen untuk mendukung Jepara agar seni ukirnya bisa diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia (Intangible Cultural Heritage) oleh UNESCO.
Giring menegaskan pentingnya kolaborasi antarkementerian untuk mengembangkan seni ukir, apalagi di tengah tantangan pasar global seperti dampak dari kebijakan tarif resiprokal AS.
“Kita di Kementerian Kebudayaan punya tiga tugas utama, yakni melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan budaya. Maka ini momentum untuk berbenah dan mengangkat kualitas kerajinan lokal agar semakin mendunia,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Jepara Witiarso menyampaikan bahwa pelestarian seni ukir sejak usia dini melalui pendidikan dasar merupakan strategi menyiapkan sumber daya manusia yang andal di bidang tersebut.
“Menyiapkan SDM pengukir dan mempromosikan karya mereka adalah prioritas. Kami ingin mengangkat seni ukir ke level seni murni (art), sehingga nilai jualnya meningkat dan pengukir mendapat kesejahteraan yang layak,” jelasnya.
Pemda teis berkomitmen untuk terus memfasilitasi promosi seni ukir Jepara, baik di tingkat lokal maupun internasional, agar potensi ekonomi dan budaya dari warisan leluhur ini terus berkembang. (Sumber)
