Bhayangkara Presisi FC membuka babak baru dalam sejarah klub dengan mengusung nama dan homebase baru serta ambisi besar di Liga 1 musim depan.
Klub mengubah nama menjadi Bhayangkara Presisi Lampung FC dan akan mengarungi kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung.
Dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Lampung di Jakarta, Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara, Sumardji, menegaskan tekad klub tidak hanya ingin eksis, tetapi juga kembali meraih kejayaan seperti musim 2017 lalu.
“Kita akan tidak setengah-setengah, kita akan buat Bhayangkara juara, artinya target yang sudah disepakati dan berkomitmen, apa yang menjadi cita-cita dan harapan,” tegas pria berkacamat itu dilansir dari Antara.
Jika tidak mampu mengangkat trofi, finis di posisi tiga besar jadi syarat minimal. Bukan tanpa dasar, klub pernah menempati posisi tersebut pada musim 2018 dan 2021-2022.
“Saya yakin Bhayangkara akan berkiprah minimal di tiga besar,” imbuhnya.
Kehadiran klub berjuluk The Guardian di Lampung bukan sekadar pindah kandang. Ia ingin klub ini juga menjadi rumah bagi talenta lokal yang menajdi komitmen untuk memprioritaskan pemain asli Lampung.
“Apabila ada pemain Lampung mohon diprioritaskan. Saya setuju dan sudah ada pemain yang bermain di Liga 1, mudah-mudahan yang asli Lampung bakal kembali ke Lampung,” kata Sumardji.
Di sisi lain, Bhayangkara FC juga membuka pintu bagi sejumlah pemain timnas Indonesia yang saat ini kurang mendapat menit bermain di klub masing-masing.
Sebut aja Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, dan Rafael Struick yang masuk dalam radar.
Apalagi sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) sekaligus manajer timnas Indonesia, Sumardji tentu mempunyai koneksi kuat dengan pemain-pemain tersebut.
“Semua tergantung, opsi itu tergantung kalau itu memungkinkan dan mereka mau bergabung dengan Bhayangkara ya kami senang. Pak manajer ini selalu nanya ke saya,” ujar pria asal Nganjuk, Jawa Timur.
“Ya kami berharap. Apalagi ada Pak Zainudin Amali di samping saya, ini juga suka manas-manasin pemain timnas. Kalau misalkan ada yang mau, nilai kontrak sesuai, kami sangat senang sekali,” sambungnya.
Sperti diketahui kejutan bukan hal baru bagi Bhayangkara FC. Musim lalu, klub berhasil mencuri perhatian dengan mengontrak Radja Nainggolan, mantan gelandang Inter Milan, AS Roma, dan timnas Belgia.
“Bhayangkara dari tahun ke tahun selalu hadirkan kejutan. Tapi sekarang kita pastikan akan ada kejutan,” kata Sumardji penuh percaya diri.
Selain itu salah satu kejutan potensial lainnya adalah Saddil Ramdani yang tengah menganggur usai empat musim di Sabah FC. Saat ini Bhayangkara sedang menjajaki kemungkinan memulangkannya ke Tanah Air.
“Ya, sudah (agen Saddil). Beberapa agen juga sudah kita komunikasikan, kita akan update-update lagi, dan begitu Liga 1 selesai akan kami umumkan,” kata manajer Bhayangkara FC Reza Arifian.
Sementara itu manajemen juga tengah mempertimbangkan empat nama pelatih, tiga dari Liga 1 dan satu dari luar negeri.
Meski dalam beberapa waktu terakhir santer diberitakan salah satu kandidat kuat yang disebut-sebut adalah Paul Munster. Pelatih yang saat ini sedang berjuang untuk meraih gelar juara Liga 1 2024-2025 bersama Persebaya Surabaya. Nama yang tidak asing untuk Bhayangkara FC karena pernah bersama selama tiga musim.
“Secepatnya ya. Karena ini kan masih terikat klub dengan klub Liga. Masih belum (mengerucut satu nama), tapi sudah wawancara,” pungkasnya.(Sumber)