Salah satu syarat sholat adalah menghadap kiblat. Umat Islam perlu mengetahui cara menentukan arah kiblat, terutama ketika berada di tempat asing atau tempat yang baru disinggahi.
Arah kiblat adalah arah yang menghadap ke Ka’bah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Menghadap kiblat merupakan syarat sah dalam pelaksanaan sholat.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 144, Allah SWT berfirman tentang perintah menghadap kiblat.
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى ٱلسَّمَآءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَىٰهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُۥ ۗ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Artinya: Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Mengutip buku Ringkasan Fikih Lengkap karya Syaikh Dr. Shalih, dijelaskan bahwa ayat ini menjadi landasan utama tentang keharusan menghadap kiblat ketika sholat. Siapa saja yang dekat dengan Kabah dan dapat melihatnya, maka wajib atas dirinya untuk langsung menghadap ke arah Ka’bah dengan segenap anggota tubuhnya karena secara mutlak ia mampu menghadap kepada wujudnya.
Kemudian barangsiapa yang dekat dengan Ka’bah, akan tetapi tidak melihatnya karena adanya penghalang antara dirinya dengan Ka’bah, maka ia harus berusaha menepatkan arah kepadanya, lalu menghadap ke arahnya semampu mungkin.
Sementara untuk yang berada jauh dari Ka’bah di belahan bumi manapun maka dalam sholatnya ia harus menghadap ke arah Ka’bah. Tidak berbahaya jika sedikit condong ke kanan atau ke kiri, hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW, “Antara timur dan barat adalah Kiblat.” (HR At Tirmidzi)
Cara Menentukan Arah Kiblat
1. Menentukan Arah Kiblat dengan Matahari (Metode Tradisional)
a. Dengan Bantuan Terbit dan Terbenamnya Matahari
Secara umum, matahari terbit dari arah timur dan terbenam di barat. Hal ini bisa menjadi patokan awal dalam menentukan arah kiblat:
Jika seseorang berada di Indonesia, arah kiblat berada di barat laut.
Maka dari itu, bisa mengira-ngira dengan menghadap ke barat lalu sedikit menggeser ke arah utara. Namun, metode ini hanya akurat secara kasar karena posisi matahari berubah sepanjang tahun.
b. Dengan Bayangan Matahari pada Hari dan Waktu Tertentu
Metode yang paling akurat secara tradisional adalah menggunakan bayangan matahari pada waktu istiwa’ a’zham (matahari tepat di atas Ka’bah). Pada saat itu, bayangan benda tegak lurus akan mengarah ke kiblat secara langsung.
Waktu Istiwa A’zham (Setiap Tahun):
Biasanya terjadi dua kali dalam setahun, yaitu:
Tanggal 27 atau 28 Mei
Tanggal 15 atau 16 Juli
Waktunya sekitar pukul 16.18 WIB (atau 17.18 WITA / 15.18 WIB). Saat itu, posisi matahari tepat berada di atas Ka’bah.
Cara Menentukan Arah Kiblat:
Siapkan benda tegak lurus (seperti tongkat atau botol).
Letakkan di tempat datar tanpa bayangan lain yang mengganggu.
Perhatikan bayangannya pada waktu istiwa a’zham.
Garis bayangan menunjukkan arah kiblat yang akurat.
2. Menentukan Arah Kiblat dengan Kompas
Kompas adalah alat yang menunjukkan arah berdasarkan medan magnet bumi. Banyak kompas khusus kiblat yang telah disesuaikan dengan arah Ka’bah dari lokasi tertentu.
3. Menentukan Arah Kiblat dengan Teknologi Modern
Saat ini banyak aplikasi Android dan iOS yang bisa membantu menentukan arah kiblat secara akurat. Beberapa aplikasi populer:
Muslim Pro
Qibla Finder (Google)
Umma
Muslim Assistant
Qibla Compass
Beberapa aplikasi ini memiliki fitur untuk membantu menunjukkan arah kiblat. Sebagai catatan, pastikan GPS aktif dan ponsel tidak terganggu oleh logam atau medan magnet untuk hasil yang akurat.
4. Menentukan Arah Kiblat dengan Peta atau Google Maps
Berikut cara menentukan arah kiblat menggunakan peta atau Google Maps:
– Buka Google Maps.
– Cari lokasi Anda.
– Cari lokasi Ka’bah atau Masjidil Haram.
– Buat garis lurus dari lokasi Anda menuju Ka’bah.
– Arah tersebut adalah arah kiblat.
5. Mengikuti Kiblat Masjid atau Mushalla Setempat
Salah satu cara yang paling umum dan mudah adalah mengikuti arah kiblat masjid terdekat. Biasanya, masjid sudah mengatur arah kiblat berdasarkan pengukuran resmi dari Kemenag atau lembaga falakiah.
Namun, dalam beberapa kasus, terutama masjid lama, arah kiblat bisa menyimpang. Untuk masjid baru, pengukuran biasanya menggunakan alat ukur yang lebih akurat.
Menentukan arah kiblat adalah bagian penting dari ibadah seorang Muslim. Allah SWT telah memudahkan kita dengan berbagai cara dan teknologi untuk mengetahui arah Ka’bah, dari metode alami seperti bayangan matahari, hingga teknologi modern berbasis GPS dan peta digital.