Indonesia mirip-mirip Filipina. Presiden Filipina sekarang Bongbong Marcos anaknya Presiden Ferdinand Marcos. Sementara Wakil Presiden Sara Duterte anaknya Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Sara dan Gibran sebelum jadi wakil presiden sama-sama walikota. Sara Walikota Davao. Sementara Gibran Walikota Solo.
Ferdinand Marcos merupakan sahabat Presiden Soeharto, mantan mertuanya Prabowo Subianto. Sama-sama jatuh oleh people power. Sara dan Gibran sama-sama anak presiden yang sedang berkuasa ketika Pilpres digelar.
Bongbong Marcos berpasangan dengan Sara Duterte menang Pilpres tahun 2022. Kemenangan pasangan ini tidak terlepas dari peran Rodrigo Duterte yang ketika Pilpres digelar masih menjabat sebagai Presiden Filipina.
Gaya kampanye Prabowo-Gibran juga mirip-mirip gaya kampanye Bongbong-Sara. Sama-sama menggunakan politik gimmick nir substansi.
Kemenangan Bongbong Marcos ini sering dikaitkan dengan politik gimmick nir substansial berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong. Mirip dengan politik gimmick Prabowo dengan joget gemoy ‘oke gas’.
Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 menuai kontroversi. Presiden Jokowi mengerahkan segala sumber daya negara untuk memenangkan anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.
Bongbong Marcos dan Sara Duterte pecah kongsi. Ada ambisi tersembunyi. Rodrigo Duterte ingin anaknya yang menggantikan Bongbong. Mirip dengan ambisi tersembunyi Jokowi. Presiden Prabowo diganti ditengah jalan oleh anak haram konstitusi, Gibran.
Menariknya Sara Duterte berhasil dimakzulkan DPR Filipina. Tinggal menunggu persetujuan Senat. Selangkah lagi Sara Duterte lengser.
Bongbong-Sara pecah kongsi karena adanya konflik diantara keduanya. Sedangkan Prabowo-Gibran hingga hari ini belum tampak ke permukaan bila ada gesekan politik. Entah kalau dipanggung belakang.
Hanya saja kita melihat Jokowi, mantan presiden rasa presiden lebih terasa pengaruhnya dibandingkan anak haram konstitusi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tak lain putra sulungnya Jokowi.
Bahkan kita jarang melihat peran Gibran Rakabuming Raka dalam politik kenegaraan selain pencitraan dalam bagi-bagi susu. Penampilan Gibran Rakabuming Raka di depan publik sering menuai kritikan publik seperti penampilan Gibran dalam video yang membahas bonus demografi.
Beda dengan para wakil presiden Indonesia sebelumnya yang dikenal ketokohan, keilmuan dan kewibawaannya. Sementara performa Gibran lebih terlihat seperti wakil presiden yang berotak kosong dan kekanak-kanakan.
Ya Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh.” [HR. Bukhari]
Mungkin itu pula yang dikhawatirkan banyak orang. Performa Gibran belum layak untuk menjadi pemimpin nasional bila ada apa-apa dengan Prabowo. Sehingga muncul desakan agar MPR mencopot Gibran Rakabuming Raka seperti Sara Duterte dimakzulkan oleh DPR Filipina.
Parlemen Indonesia bukan parlemen Filipina. Agak sulit bila melihat komposisi anggota MPR hari ini untuk pemakzulan anak haram konstitusi, Gibran Rakabuming Raka dari posisi Wakil Presiden kecuali adanya people power seperti di Filipina yang menyebabkan jatuhnya Ferdinand Marcos atau seperti tahun 1998 yang memaksa Presiden Soeharto mengundurkan diri.
Harapan anak haram konstitusi, Gibran Rakabuming Raka dimakzulkan oleh MPR berpulang kepada seluruh rakyat Indonesia dan Presiden Prabowo.
Desakan anak haram konstitusi, Gibran Rakabuming Raka dimakzulkan atau Gerakan Copot Gibran gembos ditengah jalan? Jejak Sara Duterte dimakzulkan akan diikuti Gibran?
Wallahua’lam bish-shawab
Antara Bandung-Jakarta, 4 Dzulqa’dah 1446/2 Mei 2025
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis