Soedeson Tandra Dukung Prabowo Segera Bahas RUU Perampasan Aset: Berantas Korupsi Hingga ke Akar!

Anggota Komisi III DPR RI, Soedeson Tandra mengaku pihaknya mendukung sikap Presiden Prabowo Subianto yang berencana akan membahas RUU Perampasan Aset di hadapan para serikat buruh.

Menurutnya, hal ini penting diatur untuk memenuhi tujuan hukum yang ada di Indonesia, sebab UU tersebut merupakan salah satu UU di bidang penjagaan korupsi.

“Berkaitan dengan perampasan aset ini, ini penting sekali diatur, gitu lho. Untuk memenuhi dua tujuan hukum penting, tiga lah, gitu ya. Kepastian, keadilan, dan kemanfaatannya,” kata Soedeson kepada wartawan, Jumat (2/5/2025).

Kepastian hukum itu, ia menerangkan agar bisa mengetahui aset barang korupsi mana saja yang boleh dirampas. Apakah dari hasil kejahatan atau aset yang dinilai memenuhi kerugian negara.

“Nah itu kan perlu kita atur, dengan tujuan untuk jangan sampai terjadi ya perampasan aset yang tidak memenuhi unsur rasa keadilan. Nah itu, jadi itu penting sekali ya,” tuturnya.

“Sehingga undang-undang perampasan aset ini perlu sekali untuk, bagaimana kita di dalam rangka memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya, kita dapat memulihkan kerugian negara sebesar-besarnya,” sambung Soedeson.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto berjanji mendukung revisi Undang-Undang Perampasan Aset. Dia menyebut ini bentuk komitmen pemerintah untuk memberantas korupsi di Indonesia.

“Dalam rangka juga pemberantasan korupsi saya mendukung UU Perampasan Aset, saya mendukung,” kata Prabowo dalam pidato sambutannya di Hari Buruh Sedunia yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

Prabowo menginginkan para koruptor untuk mengembalikan aset yang sudah dicuri dari negara. Ia berjanji akan memberantas para koruptor sampai ke akar-akarnya.

“Enak saja sudah nyolong enggak mau kembalikan aset, gue tarik saja lah itu. Setuju? Bagaimana kita teruskan? Kita teruskan perlawanan terhadap koruptor?” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo turut berkelakar jangan sampai buruh mau dibayar untuk berunjuk rasa membela para koruptor. Ia juga menyampaikan kebingungannya ketika ada massa yang mau dibayar untuk membela koruptor.

“Nanti lo dikasih duit demo untuk koruptor, bener ya? Awas lo. Gue heran di Indonesia ada demo mendukung koruptor tuh gue heran,” ucapnya.(Sumber)