Reliji  

Membantu Sesama Yang Lemah Itu Wajib Dalam Islam

Sobat Cahaya Islam, dalam kehidupan, kita akan selalu melihat perbedaan kekuatan di antara manusia. Ada yang memiliki kelebihan fisik, harta, ilmu, maupun kedudukan.

Islam mengajarkan bahwa kelebihan itu bukan untuk sombong-sombongan, melainkan sebagai amanah untuk menolong yang lemah. Inilah bukti bahwa ajaran agama Islam sangat memperhatikan kaum yang lemah, baik dari segi fisik, finansial, kedudukan, ataupun lainnya.

Kewajiban Membantu yang Lemah dalam Islam

Setiap muslim wajib saling tolong-menolong. Tentu saja, tolong-menolong ini hanya berlaku untuk kebaikan, bukan kejahatan, dosa, atau maksiat. Bukan tanpa dasar, ini adalah firman Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

“Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan.” (1)

Ayat ini menegaskan pentingnya kerja sama dalam kebaikan. Bagi yang kuat, termasuk mereka yang kaya, berilmu, atau berpengaruh, sudah menjadi kewajiban untuk melindungi, membantu, dan memperjuangkan hak orang-orang yang lemah.

Sayangnya, apa yang terjadi belakangan ini adalah banyak orang kuat menindas kaum yang lemah. Tentu saja, ini bertentangan dengan ajaran Islam yang sangat menjunjung tinggi kemanusiaan. Sebagai umat muslim, inilah kewajiban kita semua untuk saling membantu dalam hal kebaikan dan ketakwaan.

Teladan Rasulullah dalam Membantu Sesama
Nabi Muhammad ﷺ juga memberikan teladan agung dalam hal ini. Beliau dikenal sangat perhatian terhadap anak yatim, kaum miskin, serta mereka yang membutuhkan pertolongan. Bahkan Rasulullah ﷺ bersabda:

اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzaliminya, tidak membiarkannya (tanpa bantuan), dan tidak merendahkannya.” (2)

Maka, tugas kita untuk melihat kondisi Masyarakat sekitar kita masing-masing. Mulai dari keluarga, tetangga, saudara, hingga teman-teman lainnya. Setelah itu, hendaknya kita membantu mereka yang lemah semampu kita.

Mensyukuri Nikmat Kekuatan
Sebagian orang memiliki kelebihan dibanding Sebagian yang lain. Jika kita memiliki kelebihan tertentu, itu termasuk salah satu nikmat yang besar dari Allah sehingga kita harus mensyukurinya. Cara terbaik untuk mensyukurinya adalah dengan menggunakan nikmat tersebut untuk kebaikan.

Sobat Cahaya Islam, betapa mulianya orang yang menggunakan kekuatannya untuk menolong sesama. Sebaliknya, Allah mengancam orang yang sombong dengan kekuatannya dan membiarkan orang lemah tertindas. Kekuatan sejati bukan hanya soal kemampuan fisik, tetapi bagaimana seseorang bisa melindungi dan memperjuangkan hak orang lain.

Oleh sebab itu, marilah kita renungkan, apakah kita sudah menggunakan nikmat kekuatan ini sebagaimana mestinya? Jangan sampai kekuatan yang Allah berikan malah menjadi sebab kita jauh dari rahmat-Nya.

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk menjadi pelindung, bukan penindas. Menjadi sebab kebahagiaan bagi sesama, bukan sumber penderitaan. Karena sesungguhnya, Allah akan selalu menolong seorang hamba, selama hamba itu menolong saudaranya.