Wisata  

5 Fakta Seputar Armenian Church, Gereja Tertua di Singapura

Gereja Apostolik Armenia St. Gregorius Sang Penerang, atau yang lebih dikenal dengan nama Gereja Armenia, berdiri di 60 Hill Street. Selesai dibangun pada 1836, gereja ini merupakan bangunan gereja tertua yang masih ada di Singapura.

Gereja Armenia pernah dipuji sebagai salah satu karya arsitektur paling indah dan paling lengkap di Singapura pada masa lampau. Gereja ini secara resmi ditetapkan sebagai Monumen Nasional pada 28 Juni 1973.

Pengin tahu lebih dalam? Kamu bisa cari tahu fakta Armenian Church yang jadi gereja tertua di Singapura berikut ini, lho!

1. Dirancang oleh George D. Coleman

5 Fakta Armenian Church yang Jadi Gereja Tertua di Singapurapotret Gereja Armenia Singapura (commons.wikimedia.org/CEphoto, Uwe Aranas)

Dibangun pada 1835, Gereja Armenia merupakan gereja Kristen pertama yang didirikan di Singapura. Armenian Church Singapore melansir bahwa gereja ini dirancang oleh arsitek Irlandia George D. Coleman. Gereja ini dianggap sebagai salah satu karya terbaiknya.

Dengan meningkatnya jumlah keluarga Armenia pada awal 1830-an yang didorong oleh peluang bisnis di Asia Tenggara, kebutuhan tempat ibadah menjadi jelas. Pada 1833, tanah untuk gereja diperoleh dari pemerintah kolonial. Sebagian besar dana pembangunan disumbangkan oleh orang-orang Armenia di Singapura, Kalkuta, dan Jawa.

2. Didedikasikan pada St. Gregorius Sang Penerang pada 1836

5 Fakta Armenian Church yang Jadi Gereja Tertua di Singapurapotret Gereja Armenia Singapura di malam hari (commons.wikimedia.org/Sgconlaw)

Armenian Church Singapore menginformasikan bahwa Gereja Armenia ditahbiskan pada 26 Maret 1836 dan didedikasikan kepada St. Gregorius Sang Penerang, santo pelindung dan pemimpin resmi pertama Gereja Apostolik Armenia. Gereja ini memiliki makna sejarah dan keagamaan yang besar.

Pada tanggal 6 Juli 1973, Gereja Armenia secara resmi ditetapkan sebagai Monumen Nasional oleh Dewan Warisan Nasional Singapura. Gereja Armenia berdiri sebagai penghormatan bagi komunitas Armenia yang dulunya terkemuka di Singapura.

Banyak warga Armenia yang berprofesi sebagai pengacara, pedagang, dan pengusaha. Tokoh-tokoh terkenal termasuk Sarkies Brothers, yang mendirikan Raffles Hotel; Agnes Joaquim, yang menciptakan anggrek Vanda “Miss Joaquim”, yang sekarang menjadi bunga nasional Singapura, dan Catchick Moses, pendiri The Straits Times.

3. Dibangun dengan denah salib

5 Fakta Armenian Church yang Jadi Gereja Tertua di Singapurapotret Gereja Armenia Singapura (commons.wikimedia.org/CEphoto, Uwe Aranas)

Dirancang berbentuk salib, Gereja Armenia dibedakan oleh kolom-kolom Doric yang menonjol dan pedimen segitiga di ujung setiap sayap, berdasarkan informasi dari National Heritage Board. Awalnya, tiga serambi berfungsi sebagai porte-cocheres, menyediakan tempat berteduh bagi para jamaah yang datang dengan kereta kuda. Kemudian, porte-cocheres dimodifikasi untuk digunakan pejalan kaki dengan penambahan anak tangga.

Gereja Armenia awalnya memiliki menara lonceng dengan kubah berbentuk kerucut. Pada 1847, menara ini diganti dengan menara persegi. Kemudian, pada 1853, menara lonceng yang ada saat ini ditambahkan, yang dirancang oleh arsitek Inggris George Maddock. Bagian dalam gereja ini terkenal dengan desain melingkarnya yang unik, sehingga membedakannya dari gereja-gereja lain di Singapura.

4. Desainnya menunjukkan kesadaran terhadap iklim tropis

5 Fakta Armenian Church yang Jadi Gereja Tertua di Singapurapotret altar Gereja Armenia Singapura (commons.wikimedia.org/Aquilaa1)

National Heritage Board menjelaskan bahwa Gereja Armenia memiliki banyak jendela dan pintu yang memungkinkan ventilasi yang baik di dalam. Di dalam gereja terdapat bangku-bangku dari masa sebelum pendudukan Jepang (1942–1945) dengan bagian belakang terbuat dari anyaman rotan untuk memastikan kenyamanan dan kesejukan. Bangku-bangku dihiasi ukiran salib dan pola geometris melambangkan Tritunggal Mahakudus.

Di tempat suci gereja berdiri altar, yang menampilkan gambar altar yang menggambarkan Perjamuan Terakhir, makanan terakhir yang Yesus santap bersama para pengikutnya sebelum penyaliban-Nya. Lukisan itu dibingkai dengan kayu beralur berwarna gelap dan di atasnya terdapat salib. Di bagian depan altar marmer, frasa “Kristus Juru Selamat Kita” ditulis dengan inisial Armenia.

5. Pastoran berdiri di sampingnya

5 Fakta Armenian Church yang Jadi Gereja Tertua di Singapurapotret pastoran yang terletak di sebelah Gereja Armenia Singapura (commons.wikimedia.org/Terence Ong)

Pastoran, sebuah bungalow bergaya kolonial dua lantai, terletak di sebelah gereja ini. National Heritage Board mengungkapkan bahwa pastoran ini dulunya berfungsi sebagai tempat tinggal bagi pendeta yang ditunjuk oleh Uskup Agung Persia untuk melayani masyarakat Armenia setempat. Pendeta terakhir meninggalkan Singapura pada tahun 1930-an, dan karena populasi Armenia yang menurun, tidak ada pengganti yang dikirim; saat ini, wali amanat gereja tinggal di bekas pastoran tersebut.

Di seberang pastoran, Taman Kenangan menyimpan batu nisan orang-orang Armenia terkemuka, termasuk Agnes Joaquim, yang berfungsi sebagai pengingat keberadaan orang Armenia di Singapura. Batu nisan ini diambil dari kuburan yang digali di Fort Canning Hill dan Bukit Timah. Sekarang batu nisan ini berdiri sebagai bukti nilai historis komunitas tersebut.

Gereja Armenia Singapura merupakan simbol luar biasa dari kekayaan sejarah dan kontribusi komunitas Armenia di negara kota ini. Sebagai gereja tertua di Singapura, gereja ini terus menginspirasi penduduk lokal dan pengunjung dengan keindahannya yang tak lekang oleh waktu dan makna budayanya.